TEMPO.CO, Depok - Wujud harmonisasi dan toleransi antar-umat beragama, ribuan warga Depok melaksanakan salat Iduladha 1445 Hijriah di Lapangan Kamboja milik Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (LCC) atau di depan Gereja Bethel Indonesia Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Senin, 17 Juni 2024. Mayoritas jamaah yang salat di lapangan tersebut merupakan warga warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan warga sekitar Kota Depok.
Ketua DPD LDII Kota Depok Chairul Baihaqi mengungkapkan salat ied di Lapangan Kamboja atau di depan Gereja Bethel Indonesia bersama Pramuka dan Senkom Mitra Polri sudah diselenggarakan sejak 29 tahun silam. "Untuk lapangan kami pinjam dari Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein bekerjasama dengan Gereja Bethel bersama masyarakat sekitar sini yang kerjasamanya sudah terjalin hampir 29 tahun," ungkap Baihaqi usai salat.
Menurut Baihaqi, sejatinya menjalankan sunah melaksanakan salat ied atau salat hari raya pada tahun ini secara berjamaah dan dilaksanakan di lapangan terbuka. "Ini juga merupakan bentuk kerja sama LDII dengan lintas sektor, terutama beberapa agama yang aad di sini, di sekitar lapangan ini, dengan agama protestan, katolik, dan beberapa gereja di wilayah sini sebagai wujud toleransi dan harmonisasi antaragama di Depok," ujar Baihaqi.
Adanya agenda salat ied di Lapangan Kamboja, lanjut Baihaqi, menepis isu bahwa Depok intoleran. "Padahal kita di Depok sudah melakukan harmonisasi dan toleransi sudah lama," ujar Baihaqi.
Baihaqi yang memimpin DPD LDII Depok sejak Desember 2021 ini memaparkan di Lapangan Kamboja ada tiga Pimpinan Cabang LDII yang hadir, yakni Pancoran Mas, Cilodong, dan Sukmajaya. "Jamaahnya sekitar 3.000-an bersama warga sekitar. Sisanya dibagi di beberapa PC di delaapan kecamatan lainnya, pelaksanannya juga di lapangan," kata Baihaqi.
Ia bersyukur pada Iduladha 1445 Hijriah atau 2024, LDII telah menghimpun 202 ekor sapi dan 233 ekor kambing yang akan disembelih di rumah potong hewan (RPH) Cilodong. "Tiap PC juga melaksanakan, bagi yang punya tempat, dipersilahkan menyembelih di tempat masing-masing," ucap Baihaqi.
Bertindak selaku imam dan khatib, Imam Arbai yang dalam ceramahnya mengulas tentang sejarah Iduladha. "Kisah ini dapat dijadikan sebagai pelajaran dan keteladanan bahwa tirulah cara Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang begitu taat dan patuh pada perintah Allah SWT," kata Imam Arbai.
Untuk wudhu, panitia penyelenggara menyiapkan toren di lapangan. Sementara, air dialirkan melalui selang yang diambil dari area pemakaman.
Pilihan Editor: Hari Ini, 23 Tahanan Salat Iduladha di Masjid Rutan KPK