Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LBH Padang Ungkap 8 Poin Hasil Investigasi Lanjutan Tewasnya Afif Maulana

image-gnews
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali menggelar aksi Kamisan ke-821 merefleksi kematian Afif Maulana (13), bocah 13 tahun yang diduga disiksa oleh polisi di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Juli 2024. Direktur LBH Padang Indira Suryani mengungkapkan ada keterangan Kepolisian yang berubah-ubah dalam kasus kematian Afif Maulana yang diduga tewas karena dianiaya anggota Polri. TEMPO/Subekti.
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali menggelar aksi Kamisan ke-821 merefleksi kematian Afif Maulana (13), bocah 13 tahun yang diduga disiksa oleh polisi di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Juli 2024. Direktur LBH Padang Indira Suryani mengungkapkan ada keterangan Kepolisian yang berubah-ubah dalam kasus kematian Afif Maulana yang diduga tewas karena dianiaya anggota Polri. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Padang mengungkapkan hasil investigasi lanjutan terhadap Tragedi Kuranji di Kota Padang, Sumatera Barat yang menewaskan Afif Maulana alias AM pada 9 Juni 2024 lalu. Bocah berusia 13 tahun itu tewas diduga karena disiksa polisi.

"Bagi kami, misteri kematian Afif Maulana sudah terang dikarenakan penyiksaan oleh anggota Kepolisian," ujar Direktur LBH Padang Indira Suryani dalam keterangan resminya pada Selasa, 23 Juli 2024. "Namun, kenapa Kepolisian membuatnya masih gelap?" 

Ada delapan poin hasil investigasi lanjutan ihwal tewasnya Afif Maulana yang dilakukan oleh LBH Padang. Pertama, Afif diamankan bukan saat tawuran terjadi. "Afif dan 18 orang diamankan bukan saat tawuran, tapi dugaan akan terjadinya tawuran," beber Indira. 

Dia menuturkan terjadi kejar-kejaran antara kelompok anak dan dewasa di Simpang Empat Ampang-Durian Tarung dengan tim kepolisian. Indira menyebut ada 30 motor yang dikendarai oleh anak-anak dan orang dewasa pada saat itu. Mereka lantas berpencar, ada yang ke arah Durian Tarung, Ampang, dan sebagainya. Namun tim Direktorat Samapta (Ditsamapta), kata Indira, mengejar kelompok yang ke arah Balai Baru. Selain itu, sempat terjadi blokade jalan di dekat Kepolisian Sektor atau Polsek Kuranji.

Kedua, tuduhan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar) Inspektur Jenderal Polisi Suharyono tentang Afif Maulana yang melakukan tawuran, karena foto memegang pedang. "AM bukan memegang pedang, tapi teralis jendela yang memperbaiki di dekat rumah ayah AM di Indarung," ujar Indira. 

Dia mengungkapkan Afif Maulana difoto oleh salah satu anak berinisial A pada sekitar April atau awal Mei. Foto itu diambil dengan ponsel milik anak berinisial F, yang kemudian dikirim ke handphone Afif. 

"Teralis tersebut dibaluti oleh kain bendera salah satu partai berwarna kuning dan difoto untuk gaya-gayaan," beber Indira. "Kami belum bisa mengecek metadata foto karena handphone AM dalam penguasaan polisi." 

Ketiga, sebanyak tiga orang saksi dewasa sudah diperiksa oleh penyidik Kepolisian Resort Metro atau Polresta Padang. Saksi tersebut menyatakan di punggung kiri dan kanan Afif Maulana ditemukan kekerasan benda tumpul panjang 4 sampai 10 centimeter. Selain itu, kata dia, ditemukan juga tiga buah memar besar di bagian punggung kirinya.

"Hal ini memberikan petunjuk bahwa AM sudah bertemu dengan polisi, dilihat dari petunjuk luka tumpul diduga manau atau tongkat pentungan di punggungnya, yang juga ditemukan di tubuh korban lainnya," ucap Indira.

Keempat, sebanyak dua orang anak telah diperiksa penyidik Polresta Padang. Indira menyebut salah satu saksi menjelaskan Afif Maulana berada di Jembatan Kuranji pada saat kejadian. Afif lalu dikerumuni tiga orang polisi yang berjarak 14 meter. Saksi itu mendengar suara minta ampun. 

Pada waktu kejadian, saksi tersebut berada di dekat dua orang polisi yang salah satunya diduga bernama Aseng, sedangkan satunya lagi memegang handphone untuk merekam kejadian. Indira melanjutkan, saksi tersebut lalu diancam untuk tidak melihat ke arah Afif Maulana. "Sedangkan satu saksi lainnya melihat AM di Polsek Kuranji, di kawal polisi ke arah belakang saksi," ujar Indira.

Kelima, sebanyak enam orang anak sudah diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan atau Bidpropam Polda Sumbar. Enam anak itu menjadi korban penyiksaan oleh Paminal dan Imposum di dua lokasi yang berbeda. 

"Mereka mampu mengidentifikasi polisi yang melakukan penyiksaan berupa setrum, sulut rokok dan penyiksaan lainnya dengan menggunakan gambar atau foto terduga pelaku," kata Indira.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keenam, LBH Padang memutarkan video Ditsamapta yang di-launching di Instagram direktorat tersebut sebelum mayat Afif ditemukan. Dalam video tersebut, kata Indira, didapati beberapa fakta. "Ada yang merekam proses malam tersebut yang mestinya dimintai penyidik videonya. Dalam pengamatan kami, video berbagai macam yang kemudian digabungkan jadi satu."

Selain itu, Indira menduga ada polisi yang alih-alih mengenakan seragam, justru menggunakan baju hitam dan celana batik. "Sehingga mengindikasikan polisi di luar tim Ditsamapta Polda Sumbar," ujar Indira.

Dia melanjutkan, pihaknya juga menduga ada penggunaan alat-alat kekerasan berupa pentungan warna hitam panjang dan manau. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, manau merupakan rotan besar. Selain itu, Indira menyebut titik pengamanan terdiri dari depan BSI, serta tujuh orang diduga diamankan di Jembatan Kuranji.  

Ketujuh, tempat kejadian perkara atau TKP diubah. Mestinya sejak mayat Afif Maulana ditemukan, kata Indira, TKP dipasangi police line atau garis polisi. Namun 17 hari pasca AM meninggal, tim LBH Padang tidak menemukan police line di bawah Jembatan Kuranji. 

Bahkan tim LBH Padang menanyakan ke pekerja proyek soal lokasi penemuaan mayat AM. Pekerja proyek itu mengingatkan tim agar tidak masuk ke dalam sungai lantaran sudah lebih dalam karena dikeruk ekskavator.

Saat mayat Afif ditemukan, kata dia, air hanya di bawah lutut orang dewasa. Indira menuturkan pihaknya menduga police line baru terpasang 20 hari pasca mayat Afif Maulana ditemukan, atau setelah Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun ke lokasi. 

"Bahkan saat ini, kedalaman air sudah 1 meter lebih dan terlihat penumpukan batu di sekitar TKP," beber Indira. "Kami mengindikasikan ini dilakukan dengan sengaja dan penyidik harus bertanggungjawab atas hal ini." 

Kedelapan, permohonan ekshumasi--proses penggalian mayat atau pembongkaran kubur untuk mencari keadilan--belum direspons. Indira menyebut, permohonan ekshumasi tersebut dibantu oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Bahkan, kata dia, perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Publik atau LBHAP PP Muhammadiyah mendatangi dan menyurati Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 22 Juli 2024 untuk mempermudah proses.

"Namun hingga saat ini, Kapolri, Kapolda ataupun jajaran lainnya hanya mengemukakan kesediaan di media, tanpa memberikan surat kesediaan akan menerima hasil ekshumasi sebagai tindakan pro justicia yang akan membantu terang kasus AM," ujar Indira.

Pilihan Editor: Datangi LPSK, Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon Dede Minta Perlindungan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepergok Saat Beraksi, Satu dari Dua Maling di Cikarang Bekasi Tewas Diamuk Massa

16 jam lalu

Ilustrasi maling. Dok. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kepergok Saat Beraksi, Satu dari Dua Maling di Cikarang Bekasi Tewas Diamuk Massa

2 pelaku pencurian sepeda motor dihakimi massa karena aksinya di Kampung Kukun, Desa Ciantra, Cikarang Selatan, Bekasi, kepergok warga.


Israel Hancurkan Situs Makam Putra Nabi Yakub Berusia 2.000 Tahun di Lebanon

18 jam lalu

Seorang pria membawa barang-barangnya sambil melewati kawah saat menyeberang dari Lebanon ke Suriah, setelah serangan Israel menutup jalan bagi kendaraan, di perbatasan Maasna antara Lebanon dan Suriah, 14 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Israel Hancurkan Situs Makam Putra Nabi Yakub Berusia 2.000 Tahun di Lebanon

Tentara Israel menghancurkan situs bersejarah berusia 2.100 tahun di Mhaibib, Lebanon selatan, di mana makam putra Nabi Yakub, Bunyamin, berada.


Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

21 jam lalu

Bangunan yang rusak setelah serangan Israel di pasar komersial, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Nabatieh, Lebanon selatan, 13 Oktober 2024. REUTERS/Mohammed Yassin
Wali Kota Lebanon Tewas bersama 15 Warga dalam Serangan Bom Israel

Sedikitnya 16 orang, termasuk seorang wali kota, tewas dalam serangan udara Israel terhadap kantor pusat kota di sebuah kota di Lebanon selatan


Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Pada 2016, Simon Harris dipercaya menjadi Menteri Kesehatan Irlandia. Ia dilantik saat usianya 29 tahun. Sebelumnya, Simon pernah mejabat sebagai Menteri Negara Bagian di Departemen Keuangan PER dan Taoiseach pada 2014 hingga 2016. The Irish Times
Irlandia Desak Uni Eropa Tinjau Perjanjian Dagang dengan Israel

PM Irlandia Simon Harris mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa berkewajiban meninjau perjanjian yang mendefinisikan hubungan dagang dengan Israel


Komite Keselamatan Jurnalis Desak Polisi Usut Serangan Molotov ke Redaksi Jubi di Papua

1 hari lalu

Warga mengamati dampak ledakan bom pada mobil di Halaman Kantor Redaksi Jubi, Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu, 16 Oktober 2024. Aksi pelemparan bom molotov tersebut mengakibatkan dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor Redaksi Jubi terbakar dan rusak, sekitar pukul 03.15 WITA. ANTARA /Gusti Tanati
Komite Keselamatan Jurnalis Desak Polisi Usut Serangan Molotov ke Redaksi Jubi di Papua

Komite Keselamatan Jurnalis mengatakan pembiaran kasus serangan molotov ke Kantor Jubi akan memperburuk situasi kebebasan pers di Papua.


Lebih dari 11.406 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Israel Setahun Silam

2 hari lalu

Siswa Palestina menghadiri kelas di tenda sementara saat perang konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 Oktober 2024. Semangat para siswa tak gentar meski konflik di negara mereka terus berlanjut. REUTERS/Mohammed Salem
Lebih dari 11.406 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Israel Setahun Silam

Kementerian Pendidikan Palestina menyebutkan bahwa sejak agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat 7 Oktober lalu, sebanyak 11.406 siswa tewas


Kapolri Tanggapi 2 Polisi Lolos Seleksi Capim KPK

3 hari lalu

Kolase foto dari Kiri ke kanan, Komjen Setyo Budiyanto, Komjen Panca Simanjuntak, Irjen Djoko Poerwanto, dan Irjen Didik Agung Widjanarko. FOTO/wikipediar.org/wikipedia.org/X/youtube
Kapolri Tanggapi 2 Polisi Lolos Seleksi Capim KPK

Dua anggota polisi lolos seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi alias capim KPK. Bagaimana respons Kapolri Listyo Sigit Prabowo?


Pemecatan Polisi yang Ungkap Mafia BBM Ipda Rudi Soik Disebut sebagai Pembangkangan Polda NTT

3 hari lalu

Brigadir Rudi Soik (tengah) saat memasuki Kejaksaan Tinggi NTT, 24 November 2014. Sebelumnya ia ditahan di Markas Kepolisian Daerah NTT. TEMPO/Jhon Seo
Pemecatan Polisi yang Ungkap Mafia BBM Ipda Rudi Soik Disebut sebagai Pembangkangan Polda NTT

Pemecatan Ipda Rudi Soik bertentangan dengan perintah Kapolri soal pemberian sanksi tegas kepada pihak manapun yang menyalahgunakan BBM bersubsidi.


Foto Terima Kasih Jokowi Dibentangkan di Langit Mako Brimob Depok

3 hari lalu

Tim terjun payung Polri membentangkan foto Presiden Jokowi dalam rangkaian Apel Kesiapan Pengamanan pelantikan Presiden terpilih Prabowo dan Wakil Presiden terpilih Gibran di Mako Brimob, Depok, Kelapa Dua, Depok, Senin, 14 Oktober 2024. Foto tangkap layar Sekretariat Presiden
Foto Terima Kasih Jokowi Dibentangkan di Langit Mako Brimob Depok

Aksi dibentangkannya foto Presiden Jokowi menjadi bagian dalam rangkaian 'Apel Kesiapan Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden'.


Jokowi Diangkat Jadi Warga Kehormatan Brimob

3 hari lalu

Presiden Jokowi terima medali 'Loka Praja Samrakshana' dari Polri di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, pada Senin, 14 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Diangkat Jadi Warga Kehormatan Brimob

Presiden Jokowi memberi tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh satuan kerja Polri dalam apel.