TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi telah memilih 10 calon pimpinan alias capim KPK. Dua di antaranya adalah perwakilan perempuan, yaitu Komisioner Kepolisian Nasional RI Poengky Indarti dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Ida Budhiati.
"Kami bersepakat memberikan ruang kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk memilih sehingga dua orang yang diusulkan," kata anggota Pansel Calon Pimpinan KPK, Elwi Danil, dilansir dari Majalah Tempo edisi 14-20 Oktober 2024.
Keterwakilan perempuan dalam penetapan 10 calon pimpinan KPK menjadi salah satu fokus panitia. Tak hanya itu, panitia juga membuat empat kluster guna memudahkan kurasi para calon. Empat kluster tersebut antara lain penegak hukum, auditor, akademikus, dan unsur KPK.
Poengky Indarti menilai pentingnya peran kelompok perempuan, pemuda, media, dan organisasi masyarakat sipil dalam memberantas korupsi. Mantan aktivis ini menganggap komisi antirasuah harus bisa mengkoordinasikan dengan baik upaya pemberantasan korupsi. "Kasus-kasus korupsi yang makin sophisticated harus menjadi perhatian KPK," tuturnya.
Ia mengklaim, dirinya turut memperebutkan kursi pimpinan KPK atas dorongan masyarakat sipil. "Di Kompolnas, saya juga komisioner yang mewakili tokoh masyarakat," ucapnya.
Informasi selengkapnya dapat dibaca dalam laporan Majalah Tempo edisi 14-20 Oktober 2024 berjudul "Kandidat Pimpinan Titipan Pejabat".
Pilihan Editor: Pemecatan Polisi yang Ungkap Mafia BBM Ipda Rudi Soik Disebut sebagai Pembangkangan Polda NTT