TEMPO.CO, Jakarta - Nama pengusaha Robert Bonosusatya disebut oleh Harvey Moeis. Terdakwa kasus korupsi timah itu menyebut dia pernah menerima uang dari kurir PT Quantum Skyline Exchange (QSE) Helena Lim di rumah Robert Bonosusatya.
Ini disampaikan Harvey Moeis saat beraksi dalam sidang terdakwa kasus korupsi Helena Lim selaku pemilik PT QSE, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani selaku Direktur Utama PT Timah 2016-2021, Emil Ermindra selaku Direktur Keuangan PT Timah Tbk periode 2016-2020, dan MB Gunawan selaku Direktur Utama PT Stanindo Inti Perkasa.
Jaksa penuntut umum (JPU) mulanya menyoroti berita acara pemeriksaan atau BAP Harvey Moeis. Di BAP tersebut, Harvey menjelaskan dana tersebut mengalir masuk ke PT Quantum Skyline Exchange.
"Dari Quantum kemudian diserahkan kepada saya," ujar jaksa membacakan BAP tersebut di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2024. "Jadi saudara dapat dari Quantum atau Bu Helena?"
Harvey Moeis pun tak mengerti dengan pertanyaan tersebut. Ia bingung bedanya PT Quantum dan Helena Lim.
"Saudara dapat cash (uang tunai) kan? Atau lewat rekening?" tanya JPU.
Harvey pun menjawab "cash Pak, cash USD (dolar Amerika Serikat)."
Harvey sebelumnya menyebut uang kas terhadap perusahaan smelter swasta yang bekerjasama dengan PT Timah itu bersifat sukarela. Adapun acuannya adalah 500 USD per logam yang diproduksi setiap perusahaan. Uang itu rencananya digunakan untuk isu sosial dan lingkungan.
"Yang menyerahkan uang cash kepada saudara siapa?" tanya JPU.
Harvey pun menjawab "kurir biasanya."
"Gunawarman saudara tahu?" tanya jaksa lagi.
Harvey pun menjawab ia mengetahuinya. Jaksa pun bertanya apakah ada rumah atau sesuatu di daerah Gunawarman, Jakarta Selatan itu.
"Rumah Pak," jawab Harvey.
Namun, Harvey menyebut rumah tersebut bukan miliknya. Ia pun tak menjawab pertanyaan jaksa soal siapa pemilik rumah tersebut.
Hakim anggota, Ida Ayu Mustikawati, juga sempat menanyai Harvey soal rumah di Gunawarman itu. Mulanya, Ida bertanya mengenai uang valuta asing (valas) yang ditukarkan ke money changer milik Helena Lim.
"Kemudian dari Helena, entah itu ke kurir atau siapa, diserahkannya tidak langsung ke saudara semuanya kan?"
Harvey pun membenarkan. "Kalau saya tidak ada di tempat Yang Mulia, diterima oleh orang lain dulu."
"Tadi juga ada yang diterima di rumah Gunawarman?"
Harvey kembali membenarkan. Ida lantas bertanya rumah di Gunawarman itu milik siapa.
"Rumah kolega kami Yang Mulia," jawab Harvey.
Ida kembali bertanya"siapa?"
"Namanya, Yang Mulia?" Harvey malah bertanya balik
"Iya lah," ujar Ida.
Akhirnya Harvey Moeis menjawab, "Pak Robert Yang Mulia."
"Robert siapa?" cecar Ida.
Harvey pun menjawab "Robert Bono, Yang Mulia."
"Kok bisa menerima sesuatu di rumah itu begitu?"
Suami aktris Sandra Dewi itu pun menjawab "bisa, Yang Mulia."
Ia menyebut itu bukan rumah tinggal, melainkan rumah singgah. "Rumah untuk ketemu ketemu orang aja, Yang Mulia."
"Apakah ada terbatas orang-orang tententu yang bisa? Buktinya bisa titipkan ke situ lewat situ? Siapa juga kemarin, Anggraeni (istri Suparta, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin) juga nerima ya di situ?" cecar Ida.
Harvey pun menjawab "betul, Yang Mulia."
Pilihan Editor: Harvey Moeis Dicecar Hakim dan Jaksa soal Wasit Jakarta di Grup WA New Smelter