Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil dan Kekayaan Wamen Hukum Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Editor

Febriyan

image-gnews
KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto
KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Edward Omar Sharif Hiariej atau yang akrab disebut Eddy Hiariej  menjadi Wakil Menteri Hukum dalam Kabinet Merah Putih yang dibentuk  Presiden Prabowo Subianto. Eddy sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di era Presiden Joko Widodo. 

Eddy lahir di Ambon, Maluku pada 10 April 1973. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas pada 1992, dia menempuh jenjang pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dia sempat gagal lulus tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), namun akhirnya duduk di Fakultas Hukum UGM pada 1993

Eddy menyelesaikan pendidikan strata 1 pada 1998 dan langsung. Dia kemudian mengabdi sebagai dosen di UGM. Eddy menempuh pendidikan strata 2 empat tahun berselang dan lulus pada 2004. Eddy meraih gelar doktor dari kampus yang sama pada 2009 dan akhirnya diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Pidana FH UGM pada usia 37 tahun, tepatnya pada tahun 2010.

Selain sebagai dosen, Eddy juga dikenal rajin menerbitkan buku. Dia pernah menulis buku berjudul Asas Legalitas dan Penemuan Hukum dalam Hukum Pidana (2009), Teori dan hukum Pembuktian (2012), Prinsip-prinsip Hukum Pidana (2016), Pengantar Hukum Pidana Internasional (2009), Hukum Acara Pidana (2015), Pengadilan Atas beberapa Kejahatan Serius Terhadap HAM (2010) dan sebagainya.

Meski tergolong masih muda, ia sudah sering terlibat sebagai saksi ahli di berbagai persidangan. Satu di antaranya adalah bersaksi di kasus yang menjerat eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada tahun 2017.

Karier politik hingga tersandung kasus korupsi

Sebelum masuk kabinet untuk pertama kalinya, Eddy sempat menjadi saksi ahli pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi. Pada 23 Desember 2020, Jokowi pun mengangkatnya sebagai Wamenkumham, mendampingi Yasonna Laoly yang menjabat sebagai menteri. 

Eddy mengundurkan diri dari posisinya tiga tahun kemudian, tepatnya pada 6 Desember 2023. Dia mundur setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi. 

KPK menduga Eddy menerima aliran dana dari pengusaha Helmut Hermawan dalam pengurusan sengketa kepempilikan PT Citra Lampia Mandiri. Perusahaan itu memiliki konsesi tambang nikel seluas 2.660 hektare di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

Menurut penyidikan KPK saat itu, Eddy menerima aliran dana melalui dua orang dekatnya, Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi. Eddy diduga memperjual-belikan kekuasaannya untuk memihak salah satu kubu yang bersengketa. 

Tak terima dengan penetapan status tersangka itu, Eddy Hiariej mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hakim tunggal Estiono pun mengabulkan gugatan Edy dan menyatakan penetapan tersangka oleh KPK tidak sah. 

KPK sempat menyatakan akan kembali menetapkan Eddy sebagai tersangka pasca putusan praperadilan itu. Pasalnya, putusan itu hanya mempermasalahkan prosedur hukum, bukan substansi perkara.  Namun, hingga saat ini KPK tak kunjung mengeluarkan surat perintah penyidikan baru terhadap Eddy.

Pilihan editor: Bukti Lama Sprindik Baru untuk Eddy Hiariej

Selanjutnya, kekayaan Eddy Hiariej 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebelum ke Akmil, Punggawa Kabinet Prabowo Jalani Pembekalan di Padepokan Garuda Yaksa: Berikut Padepokan Lain

10 menit lalu

Suasana sekitar lokasi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Sebelum ke Akmil, Punggawa Kabinet Prabowo Jalani Pembekalan di Padepokan Garuda Yaksa: Berikut Padepokan Lain

Para menteri baru, wamen dan kepala badan, hari ini ke Akmil Magelang. Sebelumnya, padepokan Garuda Yaksa yang di Hambalang, Bogor, menjadi sorotan.


Kompolnas: Kriteria Wakapolri yang Mampu Kerja Sama dan Berpengalaman

33 menit lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas: Kriteria Wakapolri yang Mampu Kerja Sama dan Berpengalaman

Kompolnas, Senioritas serta pengalaman calon Wakapolri di berbagai satker/satwil Polri juga menentukan


Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

1 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

Jusuf Kalla turut menanggapi soal kabjnet Prsbowk yang dinilai gemuk.


Cerita Meutya Hafid soal Menteri Naik Hercules Menuju Akmil Magelang: Doanya Kencang

1 jam lalu

Momen para menteri kabinet Prabowo-Gibran menaiki pesawat Hercules TNI AU dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Kamis, 24 Oktober 2024. Dari Yogyakarta, para menteri akan melanjutkan perjalanan lewat jalur darat menuju Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembekalan selama tiga hari. Foto: Instagram @meutya_hafid
Cerita Meutya Hafid soal Menteri Naik Hercules Menuju Akmil Magelang: Doanya Kencang

Meutya Hafid menceritakan kesempatan ini bukan kali pertama dia menaiki Hercules.


Karier Yovie Widianto, Musikus yang Menjadi Staf Khusus Presiden

2 jam lalu

Musikus Yovie Widianto tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara di masa pemerintahan Prabowo-Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Karier Yovie Widianto, Musikus yang Menjadi Staf Khusus Presiden

Yovie Widianto, telah dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024


Anggota Kabinet Prabowo Naik Bus ke Akmil Magelang, Pelatihan Bakal Dimulai Besok

2 jam lalu

Momen para menteri kabinet Prabowo-Gibran menaiki pesawat Hercules TNI AU dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Kamis, 24 Oktober 2024. Dari Yogyakarta, para menteri akan melanjutkan perjalanan lewat jalur darat menuju Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembekalan selama tiga hari. Foto: Instagram @meutya_hafid
Anggota Kabinet Prabowo Naik Bus ke Akmil Magelang, Pelatihan Bakal Dimulai Besok

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa anggota Kabinet Merah Putih sudah tiba di Lanud Adisutjipto.


Disebut Jadi Menteri Pertanian karena Haji Isam, Apa Kata Amran Sulaiman?

2 jam lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat menjadi pembicara utama dalam Dialog Kebangsaan Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jumat 28 Juni 2024
Disebut Jadi Menteri Pertanian karena Haji Isam, Apa Kata Amran Sulaiman?

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah bahwa ia masuk kabinet karena Haji isam.


KPK Panggil Eks Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek soal Dugaan Korupsi Izin Tambang

2 jam lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa juga berharap agar hasil laporan tersebut bisa segera diumumkan dalam pekan ini. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Panggil Eks Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek soal Dugaan Korupsi Izin Tambang

Menurut jubir KPK, pemeriksaan Awang Faroek berlangsung di Kalimantan Timur.


Bank BTN dan BSI Kompak Berharap Prabowo Subianto Fokus Atasi Penurunan Kelas Menengah

3 jam lalu

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi dalam acara Media Gathering Bank Mandiri di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 16 Juni 2022 (Martha Warta Silaban/Tempo)
Bank BTN dan BSI Kompak Berharap Prabowo Subianto Fokus Atasi Penurunan Kelas Menengah

BTN dan BSI kompak sampaikan aspirasi agar Prabowo Subianto segera mengentaskan persoalan penurunan kelas menengah.


KPK Panggil Dirut ASDP Ira Puspadewi terkait Dugaan Korupsi

3 jam lalu

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi. TEMPO/Subekti
KPK Panggil Dirut ASDP Ira Puspadewi terkait Dugaan Korupsi

Ira Puspadewi berstatus tersangka dalam kasus korupsi kerja sama usaha dan akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh PT ASDP Indonesia Ferry 2019-2022.