TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Resor Jakarta Utara menemukan empat anak jalanan yang mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual atau disodomi dalam operasi anak jalanan yang dilakukan hari ini, Kamis (21/1).
"Ada empat anak yang mengaku pernah disodomi, satu anak mengaku disodomi oleh Abang Kacamata," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakut, Komisaris Adex Yudiswan.
Dengan tambahan satu orang korban, total ada 16 anak yang menjadi korban Anton Panahatan alias Abang Kacamata, 24 tahun. Polisi masih mengusahakan agar empat anak ini membuat laporan polisi. "Untuk penyidikan memang diperlukan pemeriksaan fisik," kata dia. Polisi juga melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku sodomi terhadap tiga anak jalanan yang lain. "Pelakunya kami selidiki, karena bukan termasuk korban Abang Kacamata," ujarnya.
Dalam operasi hari ini, tim berisikan 120 orang, gabungan dari anggota Polres Jakarta Utara, Dinas Sosial DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan tim psikolog dari Universitas Yarsi mendatangi enam lokasi anak jalanan. Antara lain di Perempatan Coca Cola, Stasiun Tanjung Priok, depan Pos Polisi Ancol, depan Rumah Duka Atma Jaya, halte bus Plumpang, dan di Jalan Tanah Merdeka, Cilincing. "Total ada 500 anak jalanan yang kita wawancara," ujar Adex.
Kegiatan ini diisi dengan hiburan berupa badut dan pemutaran film Kungfu Panda. Polisi juga membagi bingkisan berisi makanan dan minuman untuk anak-anak jalanan.
Untuk memenelusuri korban-korban lain dari Abang Kacamata, polisi juga menyebar fotonya di lokasi-lokasi tersebut. "Kami ingin anak-anak yang menjadi korban mendapat treatment agar tidak menjadi pelaku dimasa yang akan datang," kata Adex.
Kegiatan semacam ini akan dilakukan rutin setiap enam bulan sekali. "Selain untuk memberantas tindak pidana terhadap anak jalanan, kita juga ingin mendekatkan diri dengan mereka," ujar dia.
SOFIAN