TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 154 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat mengikuti konseling dalam rangka pemulihan mental pascabentrok berdarah di Makam Mbah Priok Jakarta Utara. Hari ini konseling tahap I dilakukan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat dengan diikuti 75 petugas Satpol PP.
"Konseling ini untuk membangkitkan kembali semangat kerja Satpol PP yang mengalami kemerosotan akibat trauma, terutama dengan meninggalnya salah satu Satpol PP, Ahmad Tajudin," ujar Wali Kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, Senin (24/5).
Menurut Djoko, ratusan Satpol PP Jakarta Barat itu mengalami trauma parah, bahkan beberapa kali dapat teror. "Mereka tidak percaya diri dan penakut," tambahnya. Tim konseling tersebut didatangkan dari Universitas Indonesia.
Djoko mengatakan kasus bentrok berdarah di makam Mbah Priok itu telah memberi hikmah. "Agar Satpol PP membangun paradigma baru, tidak melakukan tindak represif tanpa diawali upaya persuasif terlebih dahulu," katanya.
Karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan media untuk sosialisasi. "Jadi tidak tiba-tiba melakukan penertiban seperti dulu, tapi terlebih dahulu akan menggulirkan wacana pembentukan opini publik baru kami kondisikan sebelum dilakukan penertiban."
Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Bobby Aryono mengatakan saat ini kondisi mental petugas Satpol PP yang dulu dikirim dalam penertiban Makam Mbah Priok telah mulai membaik. "Mereka sudah mulai bertugas seperti biasa," katanya.
Namun konseling dibutuhkan untuk menambah semangat mereka. "Apalagi memang tugas kami beresiko."
Dalam kerusuhan di makam Mbah Priok itu, Jakarta Barat mengirimkan 154 personel. Sebanyak sat petugas Satpol PP Jakarta Barat tewas, dua orang terluka parah, dan empat orang terluka ringan. Secara keseluruhan kerusuhan itu telah menyebabkan 4 petugas Satpol PP tewas dan ratusan orang dari pihak warga dan Satpol PP terluka.
AGUNG SEDAYU