TEMPO Interaktif, Jakarta -Masalah SDN 12 Rawamangun, Jakarta Timur, terus berlanjut. Para guru sekolah yang berstatus rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) itu mendapat tindakan yang tidak menyenangkan dari beberapa orangtua murid. Tindakan itu diterima akibat adanya dugaan tindakan korupsi dana block grant yang sudah dituduhkan selama bertahun-tahun.
Kepala Seksi Pendidikan Dasar Kecamatan Pulogadung, H Usman, menyatakan pihaknya mengupayakan tindakan lebih tegas menghadapi masalah itu. “Apa yang dilakukan orangtua murid sangat tidak bermoral. Bagaimana bisa mereka meneriaki para guru dengan kata-kata kotor di depan anak-anak mereka sendiri?” katanya saat dihubungi Sabtu (17/7).
Usman mengaku menerima laporan dari para guru mengenai perlakuan lima wali murid yang juga kerap unjuk rasa dalam pertemuan orang tua murid dengan sekolah. “Masalah ini bukan yang pertama kalinya, sudah berlangsung selama tujuh tahun.” Para wali murid melakukan tindakan itu sejak adanya pelaporan dugaan korupsi. “Pihak sekolah harus bolak-balik menjalani pemeriksaan penyelidik, dan juga harus menanggung caci maki yang tidak pantas itu,” katanya.
Untuk mengatasi masalah ini Kamis lalu (15/7) Usman menyurati Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. “Saya memohon Gubernur membantu menyelesaikan masalah ini.” Usman berharap ada penyelesaian yang lebih baik terhadap masalah SDN 12. Ia tidak keberatan jika memang ada dugaan korupsi di sekolah itu. “Namun bukan berarti harus membuat seluruh murid dan guru menjadi tidak nyaman dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.”
EZTHER LASTANIA