"Langkah itu direncananakan akan dilangsungkan seterusnya," kata Asisten Manager Pengendalian BLU Transjakarta, Muhammad Iqbal Jaffar saat dihubungi Tempo, Ahad (18/7).
Menurut Iqbal Satgas itu nantinya akan dibawah kordinasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya. "BLU Transjakarta juga dilibatkan terutama untuk menunjukkan titik-titik mana yang rawan pelanggaran dan perlu dijaga, karena keterbatasan personil tidak memungkinkan semua titik dijaga, penjagaan seluruh koridor juga akan dilakukan secara bergilir," ungkapnya.
Baca Juga:
Iqbal tidak membantah mengenai kemungkinan adanya persoalan dalam hal kordinasi, karena masing-masing instansi yang dilibatkan memiliki atasan masing-masing. Begitu pula dengan kepastian apakah polisi dan TNI yang dilibatkan berjaga itu merupakan tugas rutin atau sampingan. "Pola kerjasamanya dan format kordinasinya seperti apa itu nanti yang akan dibicarakan," katanya.
Mengenai sejumlah usulan agar BLU Transjakarta mandiri dalam melakukan penjagaan dan sterilisasi jalur busway, menurut Iqbal hal itu memungkinkan untuk dilakukan. "Kami sudah mulai merintis, tapi itu belum bisa dilakukan saat ini, karena BLU Transjakarta masih dibawah Dinas Perhubungan, mungkin jika nanti sudah menjadi PT dan terpisah akan benar-benar mandiri," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Satpol PP, polisi, dan TNI terkait pembentukan satgas gabungan untuk mensterilkan jalur busway. Rencananya dalam pekan depan ini konsep satgas itu akan dipresentasikan di hadapan Gubernur DKI Jakarta untuk selanjutnya dijalankan.
Langkah itu diharapkan bisa mengatasi persoalan seringnya bus Transjakarta yang terjebak kemacetan karena jalur busway dipadati kendaraan lain.
AGUNG SEDAYU
