Rasa khawatir warga memang beralasan, mengingat bibir jalan yang longsor ada yang sangat dekat dengan rumah warga. Rumah Riko di Jalan Petojo VIY I no 12, adalah yang berada paling dekat dengan bibir longsor, hanya berjarak setengah meter. Sayang sang pemilik rumah sedang tidak berada di tempat untuk dimintai tanggapannya. Suratno mengatakan Riko dan keluarga sampai saat ini masih tinggal di rumah tersebut dan belum mengungsi.
Suratno mengatakan saat ini penurunan tanah memang tidak lagi terlihat, namun itu tidak mengurangi kewaspadaan warga.
Mengenai jalan yang ambles, Suratno mengatakan pihak kontraktor hari ini mulai melakukan perbaikan. Penimbunan tanah di sekitar lokasi amblesnya jalan mulai dilakukan. Meski begitu, Suratno mengaku tak tahu kapan perbaikan jalan ini akan selesai.
"Warga maunya sih secepatnya, sebelum kerusakan tambah parah. Bisa memakan rumah, bahkan korban jiwa," ujar Suratno menambahkan.
Suratno mengatakan, bila jalan sudah selesai diperbaiki, warga tidak akan melarang proyek di Kali Cideng itu kembali dikerjakan. Hal ini diamini oleh Irman, 42 tahun, warga setempat. "Asal ada jaminan keamanan untuk warga sekitar," ujarnya.
Akibat perbaikan jalan, jalan VIY I yang menuju jalan Biak terpaksa ditutup, dan lalu lintas dialihkan ke jalan di seberangnya. Meski tidak terlalu banyak kendaraan lewat, jalan tersebut menjadi cukup padat mengingat lebarnya tidak lebih dari enam meter dan harus menampung arus dua arah.
RATNANING ASIH