"Kami sedang mengirim petugas ke sana," katanya kepada wartawan kemarin.
Victor, 27 tahun, dibunuh akhir Juni lalu setelah diculik selama 15 hari. Tubuhnya ditemukan terpotong-potong di jalan tol Jakarta-Cikampek di dekat pintu keluar Dawuan, Karawang, Jawa Barat.
Polisi menduga otak pembunuhan pengusaha pembuat website ini adalah Imran. Warga negara Pakistan ini menghilang sesaat setelah pembunuhan terjadi. Polisi mengendus jejaknya di Spanyol pada 18 Juli 2010, sebulan setelah penculikan Viktor. Polisi pun kemudian memasukkan Imran dalam daftar merah Interpol.
Imran akhirnya dapat dicokok oleh polisi Spanyol, beberapa waktu lalu. "Sudah agak lama," kata Herry, yang menerima informasi dari Interpol. Dia berjanji, setiba Imran di Jakarta, polisi akan mengadakan penyidikan intensif.
Perburuan Imran itu, menurut Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Nico Afinta, awalnya menemui kesulitan mengendus jejak Imran. "Dia sering berpindah kota," katanya. Selain kabur ke Cordova, Imran pernah bersembunyi di Madrid dan Barcelona. Di Barcelona, polisi sempat kehilangan jejak.
Menurut Darma Panna Wibowo, ayah Viktor, jejak Imran terlacak di Barcelona pada 25 September lalu. Keberadaannya terdeteksi setelah Imran chatting dengan kekasihnya, Triana, 20 tahun. Polisi pun segera bertindak.
Polisi menduga Triana dan istri Imran, Linna Serachman, membantu pembunuhan berencana tersebut. Namun, dalam penyidikan, Linna mengaku tidak mengetahui pembunuhan tersebut, sehingga akhirnya dia hanya dijerat penggelapan dokumen dan identitas.
Imran adalah kawan bisnis Viktor. Semuanya bermula saat Imran menawarkan kerja sama bisnis waralaba makanan cepat saji ala India dengan merek Aladin. Tapi mereka berdua ternyata susah bersepakat.
Imran lalu meminta Victor membuatkan situs Internet untuk mendukung bisnis waralabanya. Saat berjanji akan melunasi biaya pembuatan situs, Victor dijebak. Kekasih Imran, Triana, meminta ketemu. Rupanya, di situ ia diculik. Kepada pihak keluarga, pembunuh sempat meminta uang tebusan Rp 300 juta, tapi baru sempat diserahkan Rp 50 juta.
Pada 24 Juni lalu, Victor ditemukan tewas dengan kaki terpotong pada pangkal lutut di tol Kerawang, Jawa Barat. "Anak saya di situ dibantai," kata Darma.
PUTI NOVIYANDA | VENNIE MELYANI