TEMPO Interaktif, Jakarta - AL (62), tersangka pemakai jasa mucikari anak baru gede, yang baru-baru ini ditangkap Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat ternyata jarang bergaul dengan tetangga. AL dikenal sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan lain di luar lingkungan perumahannya, dan jarang bertegur sapa dengan tetangganya. "Kalau mau urus segala surat, termasuk surat keterangan bahwa dia warga sini, pasti ngutus supirnya. Saya saja sampai tidak kenal dan tidak ingat seperti apa fisik orangnya," kata ibu Gani, istri ketua RT 01, RW 10, Jl. Pantai Kuta I, Ancol, Jakarta Utara.
Padahal AL tinggal di dalam kompleks perumahan The Bukit Ancol ini cukup lama. "Ada kali sepuluh tahun. Tapi dia hampir tidak pernah ikut kegiatan warga," kata Gani. Karenanya, lanjut Gani, para tetangga tidak mengenal karakter dan keseharian pria yang tak memiliki anak ini.
Sedangkan kediamannya, rumah dua lantai bergaya deco bercat cokelat model memanjang juga terlihat sepi. Rumah yang sekilas tampak seperti rumah zaman Belanda di Jl. Surabaya ini tampak lengang. Berdasarkan pengakuan empat pekerja rumah tangga istri tersangka Kimi Hartanto sedang tidak berada di tempat.
Iyem (48), salah satu pekerja rumah tangga yang bekerja selama dua tahun dengan AL, menuturkan atasannya ini memang sibuk dengan bisnisnya, di antaranya sebuah travel perjalanan di bilangan Gunung Sahari. Setiap pagi sekitar pukul 8 atau 9 AL keluar rumah dan baru pulang sore menjelang malam. "Tetapi orangnya baik. Kalau kami tak pernah melihat dia marah-marah," katanya.
Gani menambahkan pria pemilik maskapai SA yang sudah bangkrut ini sudah lama cerai dengan istrinya, sudah lebih dari lima tahun. "Kurang tahu kalau ternyata sekarang ada istrinya lagi," ujarnya.
ARYANI KRISTANTI