TEMPO Interaktif, Tangerang - Amanda Putri Lubis, 16 tahun, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Tangerang Selatan, ternyata sempat menuliskan surat sebelum jatuh sakit dan meninggal dunia. Surat itu berisi kesan-kesannya selama mengikuti masa orientasi sekolah. ”Surat ini untuk kakak kelas yang ia kagumi,” ujar Wahidah Nurhasanah, guru SMA 9, Rabu 13 Juli 2011.
Sambil menitikkan air mata Wahidah menuturkan, setiap siswa baru memang diminta membuat kesan-kesan selama mengikuti kegiatan orientasi. Surat yang dibuat Amanda itu tertanggal 13 Juli 2011. Surat dibungkus sampul warna merah muda.
Isi surat antara lain bertuliskan:
Kesan: Senang dibimbing Kak Fitri (kakak kelas Amanda). Karena setiap kali saya bertanya kak Fitri selalu memberikan penjelasan atau menerangkan tentang tugas yang belum saya mengerti.
Pesan: Semoga untuk ke depannya kakak pembimbing senang dengan adik kelas yang sekarang dan kita tetap jadi sahabat setelah masa orientasi peserta didik (MOP) ini dan tidak melupakan Amanda sebagai adik kelas.
Amanda meninggal dunia sekitar pukul 4.00, Rabu 13 Juli 2011. Malam sebelum mengembuskan napas terakhir, dia mendadak jatuh sakit. Ayahnya, Elvian Lubis, menduga anaknya mengalami kelelahan selama mengikuti kegiatan orientasi sekolah.
Amanda sempat dilarikan ke Eka Hospital Bumi Serpong Damai. Namun, nyawanya tidak tertolong meski dokter sudah menggunakan alat pacu jantung. Padahal, kata Elvian, selama ini putrinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
JONIANSYAH