TEMPO Interaktif, Bogor - Cuaca ekstrem kembali menelan korban jiwa. Satu keluarga di Gang Texan RT 03 RW 06 Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, tertimbun tanah lonsor yang menimpa rumah mereka, Kamis, 24 Nopember 2011. Peristiwa yang terjadi pada pukul 21.30 WIB ini membuat lima orang terkubur dan dua di antaranya tewas.
Berdasarkan keterangan saksi mata, hujan lebat menguyur Kota Bogor sejak pukul 20.00 WIB sehingga membuat tebing tanah setinggi sekitar 7 meter ambruk dan menimbun bangunan dua lantai yang dihuni para korban. Tanah longsor di kawasan pemukiman padat penduduk ini juga menghancurkan lima rumah warga lainnya.
Para korban selamat, yakni Dian Rismawati (39), Poppy (12) dan Nana (80). Ketiganya luput dari maut setelah sempat terkubur hidup-hidup selama 20 menit. Namun, mereka menderita luka lecet di sekujur tubuh.
Sedangkan dua orang yang tewas adalah Galih Eko Prayuda, 19 tahun dan Aditya, 9 tahun. Satu korban, Galih, berhasil dievakuasi pada pukul 09.00 WIB, Jumat, 25 Nopember 2011 setelah 12 jam dilakukan pencarian oleh Tim SAR dari Tagana, Pemadam Kebakaran, Brimob Bogor, dan warga. Sementara Aditya hingga siang ini belum ditemukan.
"Saat kejadian, saya sedang mengaji dengan putri saya di lantai atas. Lalu saya mendengar suara bergemuruh," ungkap Dian yang tak henti menangis begitu tahu nyawa putra sulung dan cucunya tak tertolong.
Kata Dian, ketika rumahnya tertimpa longsoran tanah, Galih dan Aditya sedang menonton televisi seusai menunaikan salat Isya. "Saya selamat setelah ditolong warga."
Sementara lima kepala keluarga yang rumahmya ambruk tersapu longsor itu mengungsi ke musala. "Sepekan ini sudah dua kali longsor," kata Camat Bogor Tengah, Ganjar Gunawan, saat ditemui di lokasi kejadian.
ARIHTA U SURBAKTI