TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan sejumlah kontainer sampah di belakang Asrama Dinas Kebersihan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, akan didistribusikan ke kecamatan-kecamatan setelah proses audit selesai. “Sebenarnya tidak ada masalah soal itu,” ujar Eko saat dihubungi Tempo hari Senin, 6 Februari 2012. Eko mengakui ada sebanyak 40 sampai 50 kontainer sampah di lapangan kosong yang terletak di belakang asrama tersebut.
Eko mengatakan proses audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memerlukan waktu dua hingga tiga minggu. Dinas Kebersihan memerlukan sekitar 200 unit kontainer sampah untuk seluruh wilayah DKI. Kontainer sampah yang dimiliki Dinas Kebersihan masih belum memadai.
Eko menilai pengolahan sampah di Jakarta tidak bisa dilaksanakan secara instan. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, seperti mengadakan pelelangan dan memperhitungkan daya listrik yang diperlukan.
Padahal alat pengepres sampah impor dari Cina yang harganya miliaran rupiah itu sudah ada di Pesanggrahan dan kesulitan pasokan listrik. Tiap unit kontainer sampah itu memerlukan 5.000 watt. Menurut seorang petugas lapangan, Pemerintah Kota kesulitan menyediakan listrik sebanyak itu. "Sayang uang sebanyak itu terbuang percuma."
MARIA YUNIAR