TEMPO.CO, Tangerang - Tanggul Sungai Cidurian sepanjang puluhan meter di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, yang jebol dihantam luapan air Januari lalu belum juga diperbaiki. Warga yang sudah mulai kembali beraktivitas menanam padi dan beternak cemas harta benda mereka akan kembali terseret banjir.
“Kami sudah ajukan ke Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah pusat agar perbaikan tanggul dipercepat,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi, Jumat, 17 Februari 2012.
Dedi memprediksi, apabila hujan berintensitas tinggi kembali turun di kawasan hulu sungai, banjir besar akan kembali terjadi seperti Januari lalu. Saat itu, banjir setinggi dada orang dewasa menenggelamkan lima desa.
"Warga di sana sudah mulai menanam padi, beternak, dan lainnya. Jangan sampai mata pencaharian warga tersebut kembali hilang akibat banjir," kata Dedi.
Muktas, Kepala Desa Talok, satu di antara lima desa yang pernah tenggelam, itu mengungkapkan kecemasan yang melanda warganya setiap mendung terlihat di hulu sungai. “Mereka masih dihantui rasa ketakutan terulangnya banjir besar,” katanya.
Menurut Muktas, saat ini posisi tanggul yang menganga digantikan dengan tumpukan karung berisi pasir. Namun pertahanan itu dianggap hanya sementara. Bila debit air dan curah hujan meninggi, dikhawatirkan mudah jebol.
JONIANSYAH