TEMPO.CO , Jakarta-Pembangunan jalur kereta dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, diharapkan rampung tahun ini. “Dengan adanya kereta khusus, beban kapasitas di bandara dikurangi,” kata juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat, di Istana Wakil Presiden, Selasa 13 Maret 2012.
Menurut Yopie, dengan kehadiran kereta tersebut, proses check-in bisa dilakukan di stasiun-stasiun di dalam kota. “Sehingga tidak semua orang harus bertumpuk melakukan check-in di terminal,” kata dia setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan datang bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo, serta Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto.
Ia menyatakan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan menjanjikan proyek pembangunan rel, terutama yang menghubungkan Stasiun Tangerang ke bandara, segera rampung.
Pembangunan ini membutuhkan dana Rp 1,7 triliun yang sudah diposkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011. Dana itu merupakan patungan di antara kedua kementerian tersebut. Nantinya, dua jenis kereta yang beroperasi adalah komuter bandara (Commuter Line) dan ekspres bandara (Express Line).
Selain itu, kata dia, akses utama dari dan menuju terminal penumpang akan diperlebar, apron ditambah, high speed rapid exit taxiway juga dibangun. Kapasitas boarding lounge Terminal 1A dan 1B akan ditambah.
Sebelumnya diberitakan pembangunan jalur kereta bandara ditargetkan rampung pada 2013. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang Ervan, menyatakan proyek jalur kereta ke bandara dilakukan melalui skema kerja sama antara pemerintah dan swasta yang dimulai pada 10 November tahun lalu.
Jalur lain, yaitu melewati Tangerang, yang sekarang sudah terdapat single track, akan diperbarui menjadi double track. "Itu dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan dan dimulai tahun ini," katanya. Panjang jalur yang dikerjakan kementerian sekitar 20 kilometer.
Sedangkan pada jarak 5-6 kilometer dari bandara, pengerjaan dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Juru bicara PT KAI, Sugeng Priyono, menyatakan pihaknya sedang merampungkan kajian rancangan pembangunan, meliputi studi finansial, teknis, dan kelayakan jalur.
Pembangunan fisik, kata dia, dimulai pada semester tahun ini. "Yang jelas, antara Stasiun Duri dan Tangerang arah ke bandara. Kan ada Poris dan lain-lain," katanya tanpa memerinci. Biaya proyek jalur kereta ini Rp 1,7 hingga Rp 2 miliar. Proyek tersebut dikerjakan oleh anak perusahaan KAI, yaitu PT Railing, dan melibatkan pula PT Angkasa Pura. "Selain pembiayaan, Angkasa Pura terlibat dalam soal teknis," kata dia.
Ia mengatakan jalur akan selesai dan dapat dipakai pada 2014. Saat itu penumpang akan bisa melakukan check-in keberangkatan dari stasiun. Ia menyatakan KAI sudah bercita-cita membangun jalur tersebut sejak 2006.
Dengan adanya jalur tersebut, kata dia, penumpang dapat memperkirakan waktu tempuh mereka ke bandara. "Prediksi perjalanan dari Jakarta ke bandara bisa dihitung," ia berujar. Menurut dia, waktu tempuh sampai ke bandara dengan kereta ini hanya 60 hingga 70 menit. "Ada sekitar 32 kereta per hari."
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, mengatakan pembangunan jalur kereta api sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2010-2030. Pendanaan pembangunan rencana induk sebesar Rp 605 triliun, yang berasal dari investasi pemerintah 30 persen dan swasta 70 persen.
EZTHER LASTANIA | ATMI PERTIWI | MARTHA WARTA S
Berita lain:
Pembangunan Kereta Bandara Tunggu Sinyal Presiden
Baru PT KAI yang Layak Bangun Jalur Kereta Bandara
Anggaran Rel Bandara Soekarno-Hatta Capai Rp 280 Miliar
Hakim pun Dibikin Geregetan oleh Nazar
Nonton Langsung Tristan Alif Si Bocah 'Messi' Indonesia
Nazar Menjamin Anas Nikmati Komisi Hambalang
Tristan Alif Si Bocah 'Messi' di Mata Pelatih