TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun calon Gubernur Jakarta, Jokowi-Ahok, mengaku akan mengkaji ulang proyek pembangunan kereta cepat bawah tanah (mass rapid transport), Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo jalan terus dengan rencana itu.
Jumat, 28 September 2012, Fauzi mengumumkan nama-nama nominasi konsursium pemenang lelang tiga paket bawah tanah. "Pemda tidak pernah tidur tangani MRT," ujarnya di Balai Kota.
Baca Juga:
Adapun nilai pembangunan tiga paket bawah tanah tersebut adalah Rp 4-4,5 triliun."Pesan saya hanya satu. Karena nilai anggaran paket tender ini sangat besar, yaitu hingga Rp 4,5 triliun, saya berharap pelaksanaan pembangunan ketiga paket ini diawasi, dimonitor, dan dikendalikan dengan baik," ujarnya.
Direktur Utama MRT, Tribudi, menyebutkan nominasi-nominasi dari paket tersebut. Sebagai nominasi pertama yang mengerjakan dua paket adalah Shimitzu sebagai leader-nya dengan anggota Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Sedangkan untuk paket ketiga nominasinya adalah konsorsium Sumitomo Mitsui Contrantion Company (SMCC) bersama Hutama Karya Join Operation. "Tapi ini belum final, menunggu klarifikasi sejumlah dokumen," ujarnya. Pemenang final akan diumumkan pada 11 Oktober mendatang, empat hari setelah Gubernur Jakarta baru dilantik.
Baca Juga:
Megaproyek mass rapid transit (MRT) tahap I koridor selatan-utara akan dibangun sepanjang 15,7 km, yakni dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Pembangunan proyek ini akan melalui lima tahap, yaitu pemindahan Terminal Bus Lebak Bulus, pemindahan stadion olahraga Lebak Bulus, pemindahan utilitas, pelebaran Jalan Fatmawati, dan pembangunan kantor proyek PT MRT Jakarta.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler:
Jokowi Pangkas 52 Persen Anggaran Pelantikan
Ayah FR Pengusaha di Bali
Tersangka Pembunuh Alawy Ternyata Anak Kos-kosan
Bekas Bos BNN Singapura Paksa Wanita Ini Oral Seks
Terduga Pembunuh Alawy Ditangkap di Jalan Affandi