TEMPO.CO, Bekasi - Aneka cara ditempuh semua calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi untuk memantapkan dan menyakinkan diri pada hari pemilihan hari ini, Ahad, 16 Desember 2012. Lima kandidat hari ini memperebutkan suara dari 1,6 juta pemilih Kota Bekasi untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota Bekasi periode 2013-2018.
Kandidat nomor 2, Sumiyati Mochtar Mohamad, sehari sebelum pencoblosan, berziarah ke makam orang tuanya di Kelurahan Telukpucung, Kecamatan Bekasi Utara. Ajudan Sumiyati, Hiu Hindiana, mengatakan saat berada di kuburan Sumiyati banyak berdoa kepada Tuhan agar diberi kelapangan jalan menuju kursi wali kota Bekasi. "Ibu Sumiyati menghaturkan doa untuk ibundanya yang telah lama meninggal," kata Hiu, Ahad, 16 Desember 2012.
Selain ke makam, Sumiyati juga menyambangi suaminya, bekas Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, yang kini menjalani hukuman 6 tahun penjara dalam kasus korupsi dan suap anggaran di LP Sukamiskin Bandung. Di sana dia meminta restu suaminya. Hari ini Sumiyati nyoblos di TPS 3, Bekasi Timur, pukul 07.45
Kandidat nomor 3, Dadang Mulyadi, lebih banyak merenung di rumahnya. Dadang tidak melihat ada waktu atau hari istimewa yang tepat untuk mencoblos. Sebab, kata dia, semua hari dan waktu itu baik. Dadang merenungkan kembali proses panjang yang telah ia lampaui, diawali dengan kegagalannya ketika ikut serta sebagai peserta konvensi lewat PDI Perjuangan. Kemudian, dia diusung Partai Gerindra serta mendapat dukungan dari masyarakat luas. "Dari merenung saya sadar bahwa ada banyak dukungan buat saya, dan itu yang membuat saya percaya diri memenangi pilkada," kata dia.
HAMLUDDIN