TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 5.000 warga Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, kebanjiran akibat meluapnya kali Angke pada Rabu, 16 Januari 2013. Sebanyak tiga Rukun Warga di daerah tersebut terendam, yaitu RW 05, 07 dan 08.
Rinciannya, sebanyak 2.500 warga di RW 05, 2.400 warga RW 07, dan 150 warga RW 08. Genangan air paling tinggi berada di RW 05, sekitar 120 sentimeter atau sedada orang dewasa. Ketua RT 04/08, Sayuti mengatakan daerah itu tak setiap tahun kena banjir. "Ini banjir lima tahunan, terakhir sekitar tahun 2007, " katanya ketika ditemui di pengungsian di Jalan Tubagus Angke.
Meski air cukup tinggi, tak semua warga mau pindah ke tempat pengungsian. "Banyak yang memilih tinggal di lantai dua, sambil menjaga barang-barang," ujarnya.
Lurah Wijaya Kusuma, Amrin, mengaku menyiapkan posko dan tempat pengungsian di mesjid Nurul Islam RW 09, pom bensin RW 05, dan Gedung Korpri RW 9. Tingginya air membuat bantuan obat untuk pengungsi tertunda. Soalnya jalan di depan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan terendam air hingga sepinggang. "Ambulans tidak bisa lewat, kami minta bantuan mobil Satpol PP dulu," kata Lola ovita, Kepala Puskesmas Grogol Petamburan. Obat pun baru bisa dibagikan ke posko pengungsi sekitar pukul 12.00. Soalnya hanya truk yang bisa melewati jalan tersebut.
Sri Maryati, 39 tahun, warga RT 03 RW 07, mengatakan dirinya sempat khawatir karena obat belum datang. "Soalnya anak saya sudah empat hari sakit, demam dan diare," katanya. Putranya yang bernama Mardani, 8 tahun, tampak tidur sambil menggigil kedinginan di tenda pengungsi. Menurut Sri, air mulai naik pada Selasa malam, 15 Januari 2012.
ANGGRITA DESYANI