TEMPO.CO, Jakarta - Tiga hari tergenang banjir, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengklaim penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line Jabodetabek turun hingga 50 persen.
"Di hari biasa, (penumpang) jumlahnya 450 orang, sejak Kamis jumlahnya tinggal 225 orang per hari," kata Kepala Humas PT KAI Mateta Rijalulhaq saat dihubungi, Sabtu, 19 Januari 2013.
Berkurangnya penumpang, menurut Mateta, karena perjalanan KRL yang belum dapat beroperasi secara normal. Jalur KRL di beberapa lokasi masih tergenang air. Sedangkan di beberapa lokasi lain bahkan digunakan sebagai tempat pengungsian.
Rute KRL dari arah Bogor dan Bekasi hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai. Sedangkan rute Serpong berhenti di Stasiun Palmerah. Dari arah Tangerang, perjalanan dibatalkan karena beberapa titik di jalur itu ditempati pengungsi. “Tidak mungkin kami usir mereka,” kata Mateta. (Baca: Sejumlah Stasiun KRL Terendam Banjir)
Selain itu, kata Mateta, Stasiun Sudirman juga belum dapat diaktifkan karena perbaikan tanggul yang jebol di sekitar lokasi itu belum selesai. "Kami masih menunggu perbaikan tanggul Latuharhari yang jebol,” ujarnya. (Baca: Tanggul Kanal Barat Jebol, Butuh Batu 450 Kubik)
PINGIT ARIA