TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta memulai integrasi Transjakarta dengan dua operator bus sedang, Kopaja dan Metromini, pada Selasa, 22 Januari 2013. "Ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kota," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Udar Pristono, di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2013.
Dia mengatakan, untuk tahap awal, 20 bus sedang Kopaja dan 20 bus Metromini akan terintegrasi dan masuk jalur Transjakarta. Namun, untuk Metromini, baru tiga minggu lagi bisa mencapai 20 unit.
Dengan integrasi ini, kata Pristono, travel time dan headway akan lebih optimal. "Dengan ini juga membangun kepedulian masyarakat untuk beralih ke angkutan kota. Ini supaya dapat menekan macet," ujarnya.
Selain integrasi busway, pada hari ini diresmikan revitalisasi Koridor 1 Blok M-Kota. Revitalisasi yang dilakukan yaitu penetapan ulang operator bus Transjakarta di koridor tersebut. Semula operator di koridor itu adalah PT Jakarta Express Trans (JET), kemudian diganti dengan Perum Damri. "Damri ditetapkan operator hingga 2019," ujarnya. Selain itu, ada penambahan 66 bus di Koridor 1 dari total 102 bus gandeng asal China, Zhong Tong.
Gubernur Jakarta Joko Widodo menegaskan akan merampungkan tambahan 1.000 bus Kopaja dan Metromini yang akan langsung terintegrasi dengan Transjakarta. "Saat ini 40 bus sedang dulu. Ke depannya 40 lagi," kata Jokowi.
Sementara untuk penambahan bus Transjakarta, tahun ini pemerintah mendatangkan 450 bus. Sebanyak 150 diantaranya merupakan bus gandeng dan 300 lagi adalah single bus.
SUTJI DECILYA