Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sindikat Penjual Senjata Online Tertangkap  

Editor

Muchamad Nafi

image-gnews
ANTARA/Eric Ireng
ANTARA/Eric Ireng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus komplotan penipu bermodus penjualan tiket dan senjata online. Juru bicara Polda Metro, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan penangkapan berawal dari laporan masyarakat tentang banyaknya penjualan senjata melalui situs www.gudang-senjata.com.

Polisi menindaklanjutinya melalui komunikasi dengan administrator situs tersebut, seolah akan membeli. "Admin menyuruh kami transfer uang lebih dulu Rp 4 juta ke nomor rekening BRI 7313-01000-0677-500 atas nama Rina Novita, baru mereka kirim senjatanya," kata Rikwanto, Jumat, 15 Februari 2013.

Ternyata, setelah uang dikirim, administrator situs itu tak dapat dihubungi. Polisi lalu menyelidiki dengan bantuan Unit Cyber Crime Polda Metro. Perburuan komplotan itu, kata Direktur Reserse Kriminal Khusus, Komisaris Besar Toni Harmanto, memakan waktu satu bulan.

Hasilnya, sindikat tadi terdeteksi bermarkas di Bogor, Jawa Barat. "Mereka merencanakan operasi dari sana dengan sejumlah peralatan," kata Toni. Kamis, 14 Februari, polisi membekuk enam orang tersangka, yaitu AL alias Alwi, IL, SU, S, WW, dan A.

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita 26 ponsel, 70 modem, delapan laptop, ratusan SIM card, tujuh nomor rekening, 12 kartu ATM, satu unit mesin faksimile, satu mobil, dan satu sepeda motor. Setelah pengungkapan ini, ternyata situs penjualan senjata itu tidak benar-benar ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersamaan dengan itu, polisi mengungkap, selain berkedok jual senjata, mereka menipu korban melalui SMS dan Internet dengan berpura-pura menjual tiket murah. Dalam hal ini, mereka menggunakan situs www.asia-travel.com dan www.arthatravel.com. "Setelah mengirim uang, korban diberi kode booking fiktif," kata Rikwanto.

Kepala Satuan Reserse Mobil Polda Metro, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mengatakan, kawanan sekampung dari Pare-Pare, Sulawesi Selatan, itu telah beroperasi selama tiga tahun. Situs senjata maupun travel hanya kedok untuk memancing orang mengirim uang. "Dalam sehari, mereka bisa menipu sampai mendapat Rp 10 juta."

ATMI PERTIWI

Baca juga
Beda Perlakuan Rasyid dan Jamal, Ini Kata Kapolda

Pedagang Tolak Rencana Jokowi Perbaiki Pasar

Tiga Kelemahan Transjakarta versi Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

21 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

27 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.