TEMPO.CO, Jakarta -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada dua alasan mengapa warga Jakarta merasakan panas berlebih belakangan ini. Menurut Kepala Bidang Komunikasi BMKG, ada dua alasannya.
"Pertama karena gejala astronomi," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Jumat, 15 Maret 2013. Ia menjelaskan bahwa saat ini matahari bergerak di posisi terdekat dengan garis ekuator. "Maka itu, daerah yang terletak di sana (khatulistiwa), akan mendapatkan radiasi panas maksimal.
Alasan kedua adalah mulai masuknya Jakarta ke masa transisi musim hujan ke kemarau. "Tingkat kelembabannya tinggi," ujar ia. Hal itu membuat suhu udara meningkat dan banyak membuat warga mengeluh ketika siang begitu terik.
Namun, menjelang sore hari, cuaca tiba-tiba berubah drastis. Di beberapa wilayah malah kerap turun hujan lebat disertai angin kencang. "Itu memang cirinya masa transisi," ujar ia. Hujan diprediksi baru datang pada sore atau malam hari. Tapi sampai siang, suhu bisa begitu tinggi.
Pola seperti itu masih akan terjadi hari ini. Kecuali di Kepulauan Seribu, lima wilayah di Jakarta baru akan diguyur hujan intensitas ringan dan sedang pada sore hari. Di wilayah kepulauan utara Jakarta itu, hujan turun sejak pagi hari. Daerah pengitar Jakarta, seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi juga diprediksi akan mengalami nasib yang sama. (Lihat perkiraan cuaca di sini).
M. ANDI PERDANA
Baca juga:
Luna Maya Datang, Sidang Rasyid Diskors
Keluarga Jamin Penangguhan Penahanan Hercules
Hukum Pemilik Vila Liar, 10 Tahun Penjara
Kenapa Ratusan Polisi Jaga Sidang Raffi