Baru kepada Tempo, Senin lalu, 6 Mei 2013, perempuan asal Sragen Jawa Tengah, ini menceritakan kisah pahit pelarian buruh panci yang jatuh melompati pagar tembok setinggi tiga meter di belakang rumah gedong milik Yuki Irawan. Yuki memperbudak 34 buruh berbulan-bulan, sembilan di antaranya disekap di Dadap. (Baca: Ini Pengakuan Buruh Pabrik Panci Korban Perbudakan)
Setiap kali ada sosok yang jatuh, Pariyem tidak tega melihatnya. “Saya pura-pura tidak melihat setiap ada buruh lompat dan jatuh lalu lari lewat belakang rumah saya,” kata Pariyem. Dia juga khawatir jika buruh yang lari itu tertangkap.
Sudah tak terhitung berapa kali buruh melarikan diri lewat jalan itu. Pariyem rupanya juga tahu saat ada seorang buruh lari pada 22 April 2013 lalu. Buruh itu belakangan diketahui bernama Andi Gunawan asal Desa Blambangan, Lampung Utara. “Saya tidak ingat persis waktunya siang apa petang, saking sudah seringnya buruh kabur. Saya takut ditanya-tanya mandor,”ujarnya.
Pariyem mengaku tidak tega melihat kondisi buruh yang berpakaian compang-camping dan dengan tubuh dekil tanpa alas kaki. (Baca: Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar)
Meski sudah puluhan tahun tinggal di kampung tersebut, Pariyem belum...