TEMPO.CO, Jakarta - Usai pulang meliput, wartawan Kompas TV, Harko Setiono, 24 tahun, yang melintasi Jalan RE Martadinata dengan sepeda motor, Pademangan, Jakarta Utara, dikeroyok sejumlah orang yang diduga anggota geng motor, Minggu dini hari, sekitar pukul 12.10 WIB.
Saat berboncengan dengan kekasihnya, Kania Nur Rahmi, 22 tahun, dari arah Kelapa Gading, Harko bertemu dengan enam orang menggunakan tiga unit sepeda motor yang berjalan dengan ugal-ugalan, di Jalan Sunter, Jakarta Utara. "Ada enam orang, satu di antaranya perempuan. Mereka sepertinya mabuk, di salah satu motornya ada botol air mineral tapi isinya minuman keras," ujarnya kepada Tempo di Polsek Tanjung Priok, Minggu 12 Mei 2013.
Harko kemudian berusaha mendahului mereka yang berkendara di tengah jalan. Pengendara 3 sepeda motor yang ugal-ugalan merasa tersinggung dan mengejar Harko. Salah satu pengendara sepeda motor yang berhasil mengejar sepeda motor Harko, Kawasaki B 3972 BDC, langsung memukul helmnya dengan tangan kosong sekaligus mengancam Harko untuk tidak mendahului mereka.
Usai pemukulan, Harko tetap melajukan motornya hingga memasuki Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara. Namun, satu orang anggota geng motor yang lain kembali memukul helm Harko menggunakan sebuah botol minuman keras. "Saya langsung berhenti karena saya kesal, tapi mereka langsung turun dan mengeroyok saya. Muka saya ditonjok, badan dipukulin. Saya tidak tahu dipukulnya pakai apa, yang jelas wajah saya lebam dan hidung saya berdarah," katanya.
Harko yang sempat tak berdaya ketika dikeroyok lebih dari tiga orang, baru bisa melawan ketika kekasihnya sempat ditarik dan nyaris menjadi korban penganiayaan oleh para pelaku. Ia menarik kekasihnya dan sempat berusaha lari menjauhi lokasi pengeroyokan. Tak lama, warga sekitar lokasi berdatangan menghampiri mereka. "Mereka langsung kabur ke arah Kemayoran," tuturnya.
Sebelum subuh, Harko dan sang kekasih tengah melaporkan peristiwa pengeroyokan itu kepada Kepolisian Sektor Tanjung Priok. Menurut Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Yono Suharto, saat ini pihaknya tengah melakukan penyidikan. "Saksi-saksi juga masih diperkisa untuk memudahkan penangkapan tersangka," tuturnya.
FIONA PUTRI HASYIM
Berita Terhangat
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Terima Mobil dari Fathanah, Siapa Novia Ardhana?
PPATK: Ahmad Fathanah Bukan Penjahat Baru
Bos Tersangka Perbudakan Buruh Diistimewakan
Karena 'Demi Tuhan', Arya Wiguna Menjadi Artis
PKS Akan Serahkan Mobil Luthfi ke KPK
Kisruh Penyitaan, Majelis Syuro PKS Gelar Rapat
Liputan Teroris, Wakapolri: Media Merugikan Polisi
'Pak Erik Meijer? Cakep!'