TEMPO.CO, Jakarta--Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang dengan adanya acara Ramadhan Fair. Soalnya dia jadi punya kesempatan berkunjung ke kantor-kantor pemerintahan di Ibu Kota, tak melulu rapat di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta.
"Bayangkan, selama 9 bulan jadi Wakil Gubernur saya belum pernah lihat kantor Wali Kota" ujar Basuki sambil tertawa saat hadir di acara buka bersama di Kantor
Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2013.
Selama ini memang Gubernur Joko Widodo yang lebih sering blusukan ke kampung-kampung atau inspeksi mendadak ke kantor pemerintahan. Sementara Basuki lebih sering menghabiskan waktu di kantor untuk rapat dengan berbagai pihak. Tamunya tak pernah berhenti datang, mulai pukul 07.30 dan seringkali baru selesai selepas pukul 20.00 WIB.
Pria asal Belitung itu mengaku senang bisa bertemu dengan warga pada saat Ramadhan Fair. "Jadi ada kebersamaan, warga bisa berkumpul bersama, terutama supaya lebih saling peduli," kata Basuki.
Acara ini juga diharapkan dapat membuat warga dan pejabat pemerintahan di daerahnya saling mengenal. "Supaya lurah, RT, dan RW kompak, jadi tidak ada lagi warga kesusahan dan tidak saling tahu," kata Ahok. "Kita kan punya dana dan daya, jangan sampai ada anak tidak bisa sekolah, orang sakit tidak bisa berobat, atau ada yang mati kelaparan di Jakarta," katanya menambahkan.
Ketua panitia Ramadhan Fair, Sylviana Murni mengatakan acara di kantor Kecamatan dan kelurahan itu akan berlangsung setiap hari. Kantor-kantor itu tak harus menyediakan makanan. "Minimal ada takjil untuk membatalkan puasa seperti air dan kurma serta menyediakan tempat solat berjamaah, soalnya tiidak semua kelurahan dan kecamatan sudah dapat sponsor," ujar dia ketika dihubungi, Rabu.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan itu juga mengatakan ada pembagian tugas antara Gubernur dan Wakil Gubernur. Gubernur Jokowi bertugas berkeliling ke mesjid di kampung-kampung, sementara Wakil Gubernur Basuki yang tak berpuasa bertugas mengunjungi kantor-kantor pemerintahan. "Pak Gubernur dan Wagub ingin kantor itu jadi rumah rakyat, jadi bisa dipakai untuk tadarusan atau solat berjamaah, kecuali kalau mesjidnya memang sudah cukup," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Topik Terhangat:
Ramadan| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Baca juga:
Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris
Menang 79-0, Klub di Nigeria Dibekukan
Ahok Lawan Preman di SMPN 289
Kronologi Pemerkosaan Wartawati