TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga dan satuan pengaman di sekitar Vihara Ekayana tak mengidentifikasi orang mencurigakan sebelum terjadinya ledakan. "Susah mau melihat yang kayak begitu, orang ramai keluar-masuk vihara itu," ujar Hendra, 65 tahun, satpam RW 08 Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pos satpam RW 08 hanya berjarak kurang-lebih 500 meter dan menghadap langsung ke vihara. "Ya, kalau dibilang mencurigakan, semuanya mencurigakan karena saya enggak kenal," ujar dia.
Menurut dia, hampir setiap hari vihara ramai dikunjungi umat Buddha. Setiap akhir pekan, vihara itu lebih ramai karena bertepatan dengan jadwal konsultasi dan ibadah. "Orang-orang bebas keluar-masuk, enggak ada yang jaga," ujar Yan Raharja, 54 tahun, seorang guru bahasa Inggris untuk para lansia di vihara tersebut.
Menurut dia, terakhir ada petugas jaga di vihara tersebut sekitar setahun lalu. "Setelah itu diganti CCTV (closed circuit television)," ujarnya. Banyak sekali ditanam CCTV di vihara tersebut. "Harusnya langsung ketahuan siapa yang taruh bom," ujar dia, yang telah jadi jemaat vihara ini sejak sembilan tahun lalu.
Pada 2004, ia mengatakan vihara ini tak seluas tampaknya kini. "Dulu cuma dua ruko di jalan ini (Jalan Mangga I)," ujarnya. Sembilan tahun kemudian, vihara ini berkembang pesat dan kini memiliki lahan hampir seluas dua kali lapangan bola. Di dalamnya terdapat ruang ibadat setinggi lima lantai, ruang serbaguna tiga lantai, ruang pengobatan, dan rumah makan khusus vegetarian.
"Belum lahan yang lain, luas sekali sekarang mereka," ujarnya. Ia menunjukkan bangunan berlantai tiga di tempat terpisah, letaknya berseberangan dari bangunan utama Vihara Ekayana. "Itu juga masih punya mereka, sekarang jadi pusat pengobatan, dibeli dua-tiga tahun lalu," ujarnya.
Menurut dia, ini merupakan salah satu vihara di Indonesia yang perkembangannya amat pesat, meski bukan yang terbesar. "Jadi, ya, mungkin saja, kan, kalau ada yang sirik," ujar dia.
Semalam, ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana yang terletak di Jalan Mangga, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dua bom berdaya ledak rendah meledak pada sekitar pukul 19.00 WIB. Ledakan ini melukai seorang pengunjung vihara. Ia terluka lecet di lengannya. Sedangkan satu bom lainnya meledak pada pukul 22.00 WIB.
Polisi langsung menerjunkan tim Gegana dan Detasemen Khusus 88 Antiteror ke lokasi. Sejak tadi malam, polisi telah melakukan sterilisasi di lokasi vihara sekaligus melakukan olah perkara.
M. ANDI PERDANA
Berita Lain:
Penjualan Emiten Rokok Naik 13-66 Persen
PT ASDP Berencana Tambah Trip
Djoko Suyanto: Bom Vihara Rusak Kesucian Ramadan
Ini Jumlah Pemudik per H-4 Lebaran