Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Ledakan, Orang Bebas Keluar-Masuk Vihara

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Personel Gegana berjaga di sekitar lokasi ledakan bom di Vihara Ekayana Graha, Jakarta, (4/8). Ledakan yang diduga bom rakitan tersebut melukai sejumlah jemaat vihara. ANTARA/Wahyu Putro A.
Personel Gegana berjaga di sekitar lokasi ledakan bom di Vihara Ekayana Graha, Jakarta, (4/8). Ledakan yang diduga bom rakitan tersebut melukai sejumlah jemaat vihara. ANTARA/Wahyu Putro A.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga dan satuan pengaman di sekitar Vihara Ekayana tak mengidentifikasi orang mencurigakan sebelum terjadinya ledakan. "Susah mau melihat yang kayak begitu, orang ramai keluar-masuk vihara itu," ujar Hendra, 65 tahun, satpam RW 08 Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pos satpam RW 08 hanya berjarak kurang-lebih 500 meter dan menghadap langsung ke vihara. "Ya, kalau dibilang mencurigakan, semuanya mencurigakan karena saya enggak kenal," ujar dia.

Menurut dia, hampir setiap hari vihara ramai dikunjungi umat Buddha. Setiap akhir pekan, vihara itu lebih ramai karena bertepatan dengan jadwal konsultasi dan ibadah. "Orang-orang bebas keluar-masuk, enggak ada yang jaga," ujar Yan Raharja, 54 tahun, seorang guru bahasa Inggris untuk para lansia di vihara tersebut.

Menurut dia, terakhir ada petugas jaga di vihara tersebut sekitar setahun lalu. "Setelah itu diganti CCTV (closed circuit television)," ujarnya. Banyak sekali ditanam CCTV di vihara tersebut. "Harusnya langsung ketahuan siapa yang taruh bom," ujar dia, yang telah jadi jemaat vihara ini sejak sembilan tahun lalu.

Pada 2004, ia mengatakan vihara ini tak seluas tampaknya kini. "Dulu cuma dua ruko di jalan ini (Jalan Mangga I)," ujarnya. Sembilan tahun kemudian, vihara ini berkembang pesat dan kini memiliki lahan hampir seluas dua kali lapangan bola. Di dalamnya terdapat ruang ibadat setinggi lima lantai, ruang serbaguna tiga lantai, ruang pengobatan, dan rumah makan khusus vegetarian.

"Belum lahan yang lain, luas sekali sekarang mereka," ujarnya. Ia menunjukkan bangunan berlantai tiga di tempat terpisah, letaknya berseberangan dari bangunan utama Vihara Ekayana. "Itu juga masih punya mereka, sekarang jadi pusat pengobatan, dibeli dua-tiga tahun lalu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, ini merupakan salah satu vihara di Indonesia yang perkembangannya amat pesat, meski bukan yang terbesar. "Jadi, ya, mungkin saja, kan, kalau ada yang sirik," ujar dia.

Semalam, ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana yang terletak di Jalan Mangga, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dua bom berdaya ledak rendah meledak pada sekitar pukul 19.00 WIB. Ledakan ini melukai seorang pengunjung vihara. Ia terluka lecet di lengannya. Sedangkan satu bom lainnya meledak pada pukul 22.00 WIB.

Polisi langsung menerjunkan tim Gegana dan Detasemen Khusus 88 Antiteror ke lokasi. Sejak tadi malam, polisi telah melakukan sterilisasi di lokasi vihara sekaligus melakukan olah perkara.

M. ANDI PERDANA

Berita Lain:
Penjualan Emiten Rokok Naik 13-66 Persen

PT ASDP Berencana Tambah Trip

Djoko Suyanto: Bom Vihara Rusak Kesucian Ramadan

Ini Jumlah Pemudik per H-4 Lebaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.


Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Sejumlah anggota polisi Polda Sulsel bersenjata lengkap melakukan penjagaan di Pintu keberangkatan Bandaran Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 15 Januari 2016. Polda Sulsel memperketat penjagaan di Objek vital pasca ledakan BOM Sarinah di Jakarta. TEMPO/Iqbal Lubis
Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.


Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Pesawat Batik Air milik PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) saat baru mendarat, di Terminal 3 Bandara Soekarno-hatta, Cengkareng, Banten, (25/4). TEMPO/Imam Sukamto
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.


Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.


Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.


Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Tim gegana memeriksan pesawat Airbus A320 Batik Air yang mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 17 April 2015. Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin. TEMPO/Fahmi Ali
Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.


Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

17 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4).  Isi pesan singkat yang diterima menyatakan bahwa dalam pesawat Batik Air itu ada bom. TEMPO/Fahmi Ali
Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.


Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

17 April 2015

Pesawat baru milik maskapai Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. Pembelian 3 pesawat Airbus A320, Batik air tersebut merupakan tahap pertama Lion Group dalam membeli 234 pesawat Airbus. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.


Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.


Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

Secara psikologis memang harus ganti pesawat.