TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor meminta Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli bekerja sesuai ritmenya. "Tetap bekerja seperti biasanya seorang lurah saja," ujarnya lewat pesan singkat pada Tempo, Jumat, 30 Agustus 2013.
Syamsudin memahami kondisi lurah Susan yang bekerja di bawah tekanan. Namun Susan harus bisa tetap melayani masyarakat secara prima.
"Tunjukkan lurah sebagai aparat yang punya kemauan dan kemampuan layani masyarakat dengan baik," ujarnya. Meski didemo dua hari lalu, Lurah Susan tetap menjalani tugasnya melayani masyarakat. Bahkan ketika hampir 200 orang berdemo di depan kantornya, Susan masih terlihat tenang, menandatangi berkas-berkas yang masuk ke mejanya.
Susan, 43 tahun, merupakan lurah jebolan lelang jabatan yang diprakarsai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia yang sebelumnya menjabat Kepala Seksi Prasarana Umum di Kelurahan Senen, naik pangkat jadi lurah per Juli lalu.
Belum dua bulan menjabat, ia sudah mendapat tantangan di wilayah barunya. Sejumlah masyarakat menolak penempatannya di Lenteng Agung. "Mayoritas warga di sini muslim," ujar perwakilan warga, Mochamad Rusli mengomentari Susan yang beragama Katolik.
Rusli menyatakan tak membenci Susan secara personal. Ia menyatakan Susan hanyalah korban lelang jabatan. "Memangnya tidak ada riset dulu secara sosio kultural sebelum menempatkan lurah di satu wilayah?" ujar Rusli. Ia berharap Lurah Susan dirotasi ke tempat yang heterogen, diganti dengan lurah lain yang merepresentasikan karakteristik wilayah Lenteng Agung yang mayoritas berpenduduk muslim.
M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler:
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat