TEMPO.CO, Jakarta - Arus lalu lintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai berangsur pulih, setelah terjadi insiden pembakaran halte Transjakarta Buaran, Rabu, 9 Oktober 2013. Sejak pukul 11.45, jalur Kampung Melayu menuju Pulogebang telah dibuka. Pengendara sudah bisa melintasi jalan itu meski harus antre.
Menurut Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Aryadi, sisi selatan jalan I Gusti Ngurah Rai (arah Pulogebang-Kampung Melayu) akan ditutup hingga sore. "Karena kemungkinan masih banyak barang-barang warga yang berserakan di jalan, termasuk alat berat," kata Mirza saat dihubungi melalui telepon.
Jika kondisi di lapangan sudah kondusif, Mirza berjanji, ruas selatan akan dibuka. "Sekitar pukul 3 atau 4, karena kisaran waktu itu orang-orang pulang kerja, dan kami memberi kesempatan untuk melewati jalan," ujarnya.
Pantauan Tempo, kendaraan roda empat dan roda dua sudah memenuhi sisi utara Jalan I Gusti Ngurah Rai tersebut, kendaraan hanya dapat berjalan perlahan, sekitar 20 km/jam. Dinas Perhubungan telah mengerahkan 42 personel untuk mengatur kelancaran lalu lintas. "Sebanyak 30 personel dari Dishub dan 12 personel dari Sudinhub," kata Mirza.
Sebelumnya, arus lalu lintas menuju Jalan Raya I Gusti Ngurah Rai ditutup sepanjang 3 kilometer karena warga yang tinggal di Jalan Buaran I RT 08 RW 12 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, menolak untuk dieksekusi lahannya.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terkait:
Warga Blokir Jalan, Jalur Buaran-Klender Lumpuh
Warga Buaran Mengamuk, TransJakarta Tak Beroperasi
Rusuh Eksekusi, Halte Transjakarta Buaran Dibakar
Warga Blokir Jalan Buaran Sejak Subuh
Tolak Eksekusi Buaran, Warga Bakar Rumah