TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bakal tetap meneruskan program lelang jabatan meski ada lurah yang kedapatan menggelapkan uang negara. Ditangkapnya Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur juga tak membuat dia kecewa dengan hasil lelang jabatan.
"Biasa saja, dalam artian masih ada yang perlu diperbaiki," kata Gubernur yang biasa disapa Jokowi itu di rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2013.
Menurut dia, proses lelang jabatan dilakukan untuk menjaring aparat yang bisa melayani masyarakat. "Tetapi kalau mengontrol mental dan akhlak kan susah juga," kata Jokowi.
Pembenahan kualitas aparatur daerah, menurutnya memang membutuhkan waktu. Selama sekitar 4 bulan setelah lelang jabatan, Jokowi mengaku sudah melihat peningkatan kualitas pelayanan untuk masyarakat. Tetapi opini masyarakat tentang pemerintah baru bisa diketahui melalui survei.
Jokowi pun mengakui, hanya 20 persen lurah dan camat hasil lelang yang hasil tesnya memuaskan. "Sisanya setengah memuaskan dan kurang memuaskan," kata dia. Tetapi, tak mungkin semua aparat itu digantikan. Lagipula, dia menilai kinerja pelayanan publik sudah lebih baik setelah lelang jabatan.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler:
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru