TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penghuni kos di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat, ditemukan tewas di dalam kamarnya Jumat sore, 6 Desember 2013. Penghuni kos itu bernama Andi Shalahuddin alias Zico, 40 tahun. Lelaki itu diduga tewas dibunuh.
"Tangannya terikat, ada bekas cakaran di bagian bahu kanan, dan mulutnya mengeluarkan darah," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi saat dihubungi, Sabtu, 7 Desember 2013.
Hengki mengatakan, diduga korban tewas setelah dibekap dengan bantal. "Karena selain mengeluarkan darah, kondisi mulutnya mencong," katanya. Polisi masih memeriksa sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi. Sementara sejauh ini penyidik belum menemukan saksi yang mengarah kepada pelaku.
Zico tercatat sebagai warga Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Dia bekerja sebagai karyawan swasta. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah kos, Umar Ali, sekitar pukul 13.00.
Vicka, juga penghuni kos di tempat itu, mengatakan sebelum korban ditemukan tewas, dia sempat mendengar suara rintihan dari kamar korban. Vicka kemudian melapor kepada Umar. Saat itu Umar tidak langsung memeriksa karena sudah memasuki salat Jumat. Pulang dari masjid, Umar baru bisa mengecek kamar kos korban. "Ternyata Zico sudah tewas," kata Hengki.
Para saksi menduga Zico dibunuh salah satu teman prianya. Menurut para penghuni kos, mereka memang sering melihat Zico membawa teman pria menginap di kamar. Mereka menduga Zico memang pasangan sesama jenis. "Tetangga korban tidak ada yang mengenali teman pria Zico karena sering berganti-ganti," kata Hengki.
Jenazah Zico saat ini berada di kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. Polisi masih mendalami kasus ini dan memeriksa para saksi secara intensif.
PRAGA UTAMA
Berita lain:
Empat Pelajar di Bogor Jadi Buronan Polisi
Boni Hargens Persilakan Ruhut Laporkan Balik
Jalan Gunung Sahari Macet Sepanjang 3 Km
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ternyata Teman Kencan
Ahok Evaluasi Operator Transjakarta yang Nakal
Stasiun MRT Dibangun, Jalur Hijau Diratakan