TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau kondisi rumah pompa Waduk Pluit setelah mengumumkan persiapan status siaga darurat banjir di ibu kota ini, Senin 13 Januari 2014. "Dari tujuh pompa yang ada di rumah pompa ini, sudah diaktifkan empat pompa," kata Jokowi, sapaan akrabnya, saat ditemui di rumah pompa Waduk Pluit, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Jokowi mengatakan, empat pompa yang diaktifkan sudah mencukupi kebutuhan pemompaan debit air di Waduk Pluit ke laut. "Kondisinya sudah minus 165 cm, sudah aman," kata Jokowi. Dengan dibukanya pintu air Jembatan Merah, nantinya air akan mengalir ke Waduk Pluit untuk kemudian dipompa ke laut.
Selain dari pintu air Jembatan Merah, Jokowi mengatakan, Waduk Pluit juga akan menampung pasokan air dari pintu air Manggarai yang melewati Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Selanjutnya air itu juga akan dibuang ke laut.
Joko, Operator Rumah Pompa Waduk Pluit, mengatakan, satu pompa mampu menghisap 4,3 meter kubik air per detik. "Saat ini diaktifkan empat pompa, tinggal dikali empat saja," kata Joko. Dengan demikian, rumah pompa waduk Pluit membuang hingga 17,2 meter kubik air per detiknya.
Jokoi mengatakan, tiga pompa lainnya masih belum perlu diaktifkan karena kondisi permukaan air masih dianggap normal. "Tunggu air naik, baru yang lain diaktifkan," katanya.
Sementara itu, pengerukan kawasan bantaran waduk masih terus dilakukan. "Kedalamannya sudah 5 hingga 6 meter dengan daya tampung mencapai 1,2 juta meter kubik air," kata Jokowi. Masih butuh waktu sekitar dua tahun untuk memperdalam dan memperlebar waduk hingga daya tampungnya optimal.
ISMI DAMAYANTI
Berita terpopuler
Titik-titik Banjir di Jakarta Pagi Ini
Isi BBM Akil Soal Duit Rp 10 M di Pilkada Jatim
Pantau Banjir, Jokowi Malah Diminta Jadi Presiden