TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan mengenai bahaya merokok. Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, kesadaran warga untuk tidak merokok sangat kecil. "Warga yang ekonominya ke bawah semakin sedikit yang paham bahaya merokok," kata Ahok di Jakarta, Rabu, 30 April 2014. (Baca: Ahok Tak Percaya Survei Kemiskinan BPS)
Oleh karena itu, Ahok meminta warga yang memiliki pengetahuan soal bahaya rokok dapat menyebarkan informasi tersebut dengan lebih luas. Ahok juga berpendapat saat ini merokok telah menjadi bagian dari gaya hidup sampai tak mengindahkan soal kesehatan. (Baca: Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan)
Bukan hanya di kalangan lelaki, tapi kebiasaan merokok juga telah menular kepada perempuan. "Kami menemukan istri-istri yang merokok sambil senyum-senyum di depan anaknya, terus nularin ke anak cucunya," kata Ahok.
Ahok mengakui ajakan teman memang bisa menjadi salah satu faktor seseorang untuk merokok. Ahok juga pernah mengalaminya. "Kalau enggak ngerokok dianggapnya banci, katanya," ujar Ahok mengisahkan pengalamannya di masa lalu.
Namun, Ahok punya jawaban jika diajak temannya merokok. "Saya jawab, siapa yang lebih jantan? Di rokok kan ada bahaya impotensinya," kata dia.
Terkait bahaya rokok tersebut, DKI Jakarta telah menjadi salah satu daerah yang menerapkan kawasan anti-rokok melalui Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan, dan Penegakan Hukum Kawasan Dilarang Merokok.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?
Olga Syahputra Kena Meningitis, Ini yang Terjadi