Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Latar Belakang Pria Jagal Tangerang Masih Misterius  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Dewi (tengah) anak korban  juragan angkot yang selamat dari maut usai menghadiri pemakaman keluarganya di TPU Selapajang, Tangerang, Banten (30/4). Anggota keluarga yang terbunuh adalah Ayah, Ibu dan putra ketiga mereka. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Dewi (tengah) anak korban juragan angkot yang selamat dari maut usai menghadiri pemakaman keluarganya di TPU Selapajang, Tangerang, Banten (30/4). Anggota keluarga yang terbunuh adalah Ayah, Ibu dan putra ketiga mereka. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Sosok tersangka pembantaian sekeluarga di Perumahan Periuk Jaya, Kecamatan Kota Tangerang, Ramadhan Gumilang alias Gugun, ternyata masih misterius. Asal-usul lelaki berusia 27 tahun ini tidak jelas dan tidak diketahui keluarga korban maupun warga sekitar " Kami tahunya dia orang Jakarta," ujar Bagus Trihastanto, anak ke-2 dari korban yang yang selamat dari pembunuhan sadis itu saat ditemui Tempo di rumahnya, Kamis, 1 Mei 2014.

Menurut Bagus, Ramadhan memang sempat berpacaran dengan kakaknya, Dewi Febrina, 24 tahun selama beberapa tahun terakhir ini. Karena itulah, lelaki pengangguran itu cukup dekat dengan keluarga itu." Memang sering main ke rumah," katanya.

Meski sudah lama berpacaran, keluarga Dewi ternyata tidak tahu latar belakang Ramadhan yang tercatat sebagai sarjana teknik universitas di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, itu." Pernah mengaku tinggal di Ciputat, tapi alamat persisnya juga enggak tahu," kata Bagus.

Di mata keluarga Dewi, Ramadhan adalah sosok yang rajin dan tak banyak bicara. Ia sering membantu orang tua Dewi, Dukut Wido Wahyono, 54 tahun, juragan angkot 03 jurusan Serpong-Kali Deres. Padahal, kepada penyidik, Ramadhan mengaku tinggal tak jauh dari rumah mantan pacarnya itu. "Sekitar 500 meter jaraknya," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metropolitan Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo.

Namun, hal ini dibantah Ujang Umar Jaya, ketua RT setempat." Dia tidak pernah tercatat sebagai warga kompleks perumahan ini," katanya. Justru, Umar mengatakan, warga menganggap sosok Ramadhan masih misterius. "Karena tidak ada yang tahu dia dari mana? Orang tuanya siapa? Tinggal dimana?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, kata Umar, ada yang menyebutkan jika Ramadhan selama ini tinggal di kantin Kecamatan Periuk bersama saudaranya. Tempo melakukan penelusuran dengan mendatangi kantor Kecamatan Periuk yang berjarak sekitar 7 kilometer dari rumah korban.

Menurut penjaga kantor kecamatan Susnoto, tidak ada nama Ramadhan Gumilang atau Gugun yang tinggal atau bekerja di kantin sekolah. "Selama ini kantin kecamatan hanya dijaga dua peniliknya, itu pun sudah berusia 60 tahun," katanya. Sayangnya kantin itu tutup karena sedang libur nasional. Menurut Susnoto, kantin kecamatan tidak bisa dijadikan tempat tinggal karena waktu beroperasinya hanya sampai pukul 17.00 setiap hari kerja.

JONIANSYAH

Berita Terpopuler:
Jagal Tangerang Bantai 3 Orang Dalam Sejam
Usai Makan Bersama, Jagal Tangerang Beraksi
Ini Pemicu Jagal Tangerang Habisi Sekeluarga
Dikabarkan Masuk Islam, Sophia Latjuba: Sudahlah..
Setelah Membantai, Jagal Tangerang Gasak Uang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.