TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang pakaian di lantai 3 Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku tak gentar menghadapi rencana pemberian surat peringatan ketiga mengenai penggunaan los. Meski sudah menerima dua surat peringatan, para pedagang tetap saja turun ke jalan-jalan di sekitar Tanah Abang.
"Masih begini-begini saja, justru semakin sepi," kata Nasril kepada Tempo di kiosnya, Ahad, 4 Mei 2014. Nasril mengatakan perpanjangan masa pembebasan sewa los juga tak mampu membuat pedagang yang telanjur meninggalkan losnya untuk kembali.
Alasannya, kata dia, penghasilan pedagang yang meninggalkan kiosnya sejak akhir 2013 lebih banyak dibanding yang bertahan di Blok G. Mereka kini berjualan di gang sekitar Blok A dan Blok F serta pasar malam di taman Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Menurut dia, masalah utama sepinya pembeli di lantai 3 dapat teratasi apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya menindak tegas para pedagang yang meninggalkan kiosnya. "Selama ini kan seolah tak kompak, Satpol PP yang berjaga juga tak menertibkan pedagang," katanya.
Pantauan Tempo, los yang tidak ditempati lagi oleh pemiliknya kini ditandai dengan tinta semprot merah berlambang huruf X. Setidaknya 80 persen los dari total 300 kios yang ada di lantai ini telah ditandai. Di banyak los, tertempel surat peringatan kedua tertanggal 4 Maret 2014. Surat itu menyatakan pedagang yang telah lebih dari sepuluh hari meninggalkan losnya dalam sebulan harus mendatangi kantor pengelola pasar.
Kepala Unit Pasar Besar Pasar Blok G Pasar Tanah Abang, Warimin, mengatakan pemberian surat peringatan ketiga tertunda lantaran adanya perubahan pengelola pasar menjadi unit pasar besar. Ia menargetkan surat akan diterima pedagang pada pekan ini. "Kami usahakan pekan depan sudah dikirim," kata Warimin.
Menurut dia, surat tersebut memberi tenggat maksimal satu bulan bagi pedagang yang akan mengurus penggunaan losnya. Setelah itu, surat perjanjian baru akan diterbitkan. Ia berharap banyak pedagang yang kembali ke lantai 3 lantaran pengelola pasar telah berusaha meramaikan pasar.
Salah satunya yakni memperbaiki pusat jajan di lantai 1. Pantauan Tempo, pujasera yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu sudah dipadati pembeli. Tiap kios makanan dan minuman memiliki sebuah etalase bertingkat tiga. Kursi dan meja disusun rapi di depan etalase dengan kipas angin di langit-langitnya. "Food court juga sudah kami buat agar senyaman mungkin untuk menarik calon pembeli," kata Warimin.
LINDA HAIRANI