Hal itu terjadi karena adanya disharmoni dari aspek perencanaan, pelaksanaan, hingga kontrol dari managemen pengelolaan TPST tersebut. "Seharusnya, sejak awal masalah tersebut sudah dapat diantisipasi melalui analisi mengenai dampak lingkungan, namun faktanya hal tersebut baru diantisipasi setelah terjadi," tuturnya.
Selama dua tahun terakhir, ribuan warga di sekitar TPST Cipeucang mengeluhkan bau busuk dari pengolahan sampah itu, termasuk warga perumahan kavling Serpong yang berjarak 1 kilometer dari TPST. "Baunya sangat menganggu, tak kenal waktu," kata Yuli, istri Ketua RT 02 di kompleks itu.
Sekitar 500 kepala keluarga di RT itu sudah berulang kali menyampaikan protes dan meminta pemerintah menangani masalah ini. "Kami juga tidak tahu sejauh mana dampaknya bagi kesehatan warga dan anak-anak di sekitar sini," ujarnya.
Menurut Yuli, warga perumahan yang dihuni sekitar 2.000 kepala keluarga itu, mengeluhkan hal yang sama. "Semua tersiksa karena bau sampah," katanya. (Baca: Warga Cipeucang Minta Jaminan Lingkungan)
JONIANSYAH
Terpopuler:
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?
Scout Willis Unggah Foto Topless Gadis Bali Kuno