TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Bambang Musyawardana mengatakan institusinya tetap mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung untuk waspada terhadap ketinggian air. Menurut dia, warga tetap harus berjaga walaupun air tidak naik lagi hingga malam ini.
"Saya telah menginfokan warga sekitar pukul 20.00 untuk bersiap-siap karena telah ada sinyal kritis dari Katulampa," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Senin, 4 Agustus 2014. (Baca: Hujan Deras, Tinggi Muka Air di Pintu Air Naik)
Bambang mengatakan sinyal kritis (siaga II) kembali menjadi siaga III sekitar pukul 22.00 WIB, karena ketinggian air saat ini 130 cm. Namun air yang diperkirakan akan sampai Jakarta dalam tujuh jam ke depan akan tetap dipantau malam ini.
"Hujan di kawasan Puncak sudah berhenti, jadi tinggal tunggu sejauh mana kiriman air akan berdampak bagi warga bantaran Sungai Ciliwung," kata Bambang.
Bambang juga mengatakan dikarenakan kondisi Jakarta yang tidak terpapar hujan, warga tidak perlu khawatir berlebih terhadap debit air Katulampa. Menurut Bambang, hal ini biasa terjadi jika hujan deras mengguyur kawasan Puncak.
"Besok pagi, air juga akan surut dengan sendirinya," kata Bambang. (Baca: Katulampa Siaga III, Jakarta Waspada Banjir Lagi)
Sebelumnya, seperti yang dilansir dari laman BPBD Provinsi DKI Jakarta, ketinggian air Bendungan Katulampa naik drastis sejak pukul 19.00 WIB. Satu jam sebelumnya, ketinggian air hanya sekitar 40 cm, tapi naik menjadi 100 cm.
Kemudian, air semakin meninggi hingga mencapai 150 cm dua puluh menit kemudian. Pelaksana Harian Bendungan Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan bahwa hujan yang turun di kawasan Puncak sejak sore tadi yang menjadi penyebabnya. Hujan turun dengan intensitas deras sehingga permukaan air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Sekjen PBB Frustasi Hadapi Israel-Hamas
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN