TEMPO.CO, Jakarta - Pondok Pesantren Tahfiz Alqur'an As Sakinah di Kelurahan Tanah Baru, Beji, Depok, terbakar pada Rabu, 3 September 2014, sekitar pukul 01.30 WIB. Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik.
Akibatnya, satu santri yang bernama Rizki, 8 tahun, meninggal dengan luka bakar hampir 90 persen. Sementara, dua lainnya Fadelan, 9 tahun, dan Muhammad Khairul Amar, 7 tahun, mengalami luka bakar 30 persen.
Kepala Unit Reskrim Kepolisian Sektor Beji Ajun Komisaris Syah Johan mengatakan kebakaran karena korsleting arus pendek dari obat nyamuk listrik di salah satu kamar santri. Api kemudian menyambar ke seprai tempat tidur. "Korban meninggal atas nama Rizki masih kelas dua (SD)," kata Syah Johan, Rabu, 3 September 2014.
Menurut Johan, ada 25 orang santri yang sedang tertidur saat kejadian. Ketika melihat api, para santri berhamburan menyelamatkan diri. Namun Rizki terlambat keluar dari pondok dan terjebak dalam kobaran api. "Korban tewas lantaran terjebak dalam kamar," kata Johan.
Subuh itu, jasad Rizki langsung dibawa ke Rumah Sakit Sukanto Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara, dua korban yang juga mengalami luka bakar dilarikan ke RS Graha Permata Ibu, Depok. "Jasad Rizki kami bawa ke RS Polri untuk divisum."
Polisi, kata Johan, masih memeriksa sejumlah saksi dari kasus ini. Beberapa saksi yang diperiksa adalah petugas operasional pesantren Hilal Ahmad, tiga orang pengajar, dan dua satpam. Polisi belum dapat menentukan apakah ada tersangka dalam kasus ini.
Rizki adalah siswa kelas dua yang mondok di ponpes yang baru tiga bulan beroperasi itu. Ponpes As Sakinah bahkan belum sempat diresmikan karena rencananya akan diresmikan pada bulan ini.
Penanggung jawab gedung ponpes, Munarman, mengatakan ponpes itu memang baru dihuni oleh 25 orang santri. Saat kejadian, rekan korban sudah menyuruhnya turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. Namun, karena panik korban tidak bisa menyelamatkan diri. "Dia malah diam saja padahal api masih jauh," katanya.
Menurut dia, kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp 200 juta. Dia mengklaim kejadian itu tidak membuat orang tua santri menarik anak-anaknya dari ponpes. Untuk sementara ini, para santri akan dipindahkan ke ponpes lain yang ada di Cijulang, Bogor.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'