Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilunya Mencari dan Mendapat Kerja di Jakarta  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah pelamar mengisi formulir pada stand berbagai perusahaan saat Job For Career di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).  Bursa kerja yang diadakan dari 4 sampai 5 April tersebut diikuti oleh berbagai perusahaan terkemuka yang menyediakan ratusan lowongan perkerjaan di berbagai bidang tersedia bagi lulusan SMA, D1, D3, hinggan S1. TEMPO/Dasril Roszandi
Sejumlah pelamar mengisi formulir pada stand berbagai perusahaan saat Job For Career di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/4). Bursa kerja yang diadakan dari 4 sampai 5 April tersebut diikuti oleh berbagai perusahaan terkemuka yang menyediakan ratusan lowongan perkerjaan di berbagai bidang tersedia bagi lulusan SMA, D1, D3, hinggan S1. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pembunuhan Kepala Cabang PT Rajawali Prima Indonesia (Raprindo), JN, 21 tahun, menangis saat mendengar kabar Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan memburu pemilik perusahaan tersebut. JN meneteskan air mata karena ia merasa ada hikmah di balik pembunuhan yang ia lakukan.

"Sebelumnya Kemenakertrans enggak pernah peduli dengan modus penipuan PT Raprindo," katanya saat ditemui Tempo di ruang tahanan Polisi Sektor Tamansari, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2014. JN menjelaskan sejumlah temannya sering melaporkan hal tersebut ke Kemenakertrans. Namun, laporan yang dikirimkan tak pernah berbalas.

Sempat terlintas dalam benaknya bahwa dugaan penipuan itu akan dilaporkan kepada polisi. Namun, JN tak punya barang bukti. Ia tak memperoleh surat kontrak pekerjaan yang pernah ditekennya. Menurut JN, hanya manajemen Raprindo yang menyimpan berkas lamaran itu.

Selama bekerja sebagai staf rekrutmen di PT Raprindo, Jalan Keamanan Nomor 14, Jakarta Barat, JN mengaku tak pernah menipu korbannya. Sebelum berencana membunuh pada hari kelima dirinya bekerja, ia merasa pilu melihat banyaknya pelamar ke perusahaan tersebut. Surat lamaran itu, kata JN, dimasukkan ke dalam sejumlah kantong plastik berukuran besar untuk diseleksi. "Para pelamar enggak tahu kalau mereka akan ditipu di Raprindo," ujar JN.

Padahal, kata JN, setiap pelamar mesti mengeluarkan Rp 600 ribu agar bisa bekerja di sana. Setelah diterima bekerja, mereka kembali ditugaskan untuk mencari karyawan lain dan menerima Rp 600 ribu dari setiap pelamar. Beberapa pelamar, JN bercerita, mesti menjual ponselnya untuk membayar duit tersebut. Ada juga yang terpaksa meminjam duit untuk dapat bekerja di sana.

Tawaran yang diberikan Raprindo memang menggiurkan. Selain akan digaji Rp 2,2 juta per bulan, calon karyawan akan menerima uang harian sebesar Rp 30 ribu dan mendapatkan perlengkapan kantor seperti komputer. Menurut JN, gaji dan uang harian itu tak akan dibayarkan jika karyawan tak berhasil memperoleh Rp 600 ribu dari pelamar. Sementara perlengkapan kantor tak mungkin didapatkan oleh karyawan karena tak ada komputer di dalam kantor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Sabtu, 11 Oktober 2014, JN membunuh Yuyun Herawati, 42 tahun, Kepala Cabang PT Raprindo. Aksi pembunuhan itu dilakukannya setelah ia merasa Raprindo telah menipu banyak orang. Saat hendak keluar dari perusahaan itu, Yuyun tak mengembalikan duit Rp 600 ribu yang pernah JN berikan.

Selain Yuyun, di lokasi yang sama, JN pun membunuh rekan kerja bagian kasir keuangan Raprindo, Yuniati Suryana, 40 tahun. Yuniati meninggal setelah mengalami tusukan di kepala, leher, dada, perut, dan punggungnya.

PERSIANA GALIH

Topik terhangat:

Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi
Tak Lulus SMA, Susi Ogah Jadi Cleaning Service

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

36 menit lalu

Iptu Rudiana orang tua Eki dalam kasus pembunuhan 'Vina Cirebon. FOTO/Instagram
Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.


Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

1 jam lalu

Pemimpin partai SMER-SSD Robert Fico berjalan di luar markas partainya pada hari pemilihan parlemen awal negara itu di Bratislava, Slovakia, 30 September 2023. REUTERS/Eva Korinkova
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.


Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

19 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. REUTERS/Laurent Dubrule
Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova


Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

19 jam lalu

Keluarga Vina bertemu Hotman Paris dalam jumpa pers di salah satu mal di Jakarta Barat. Tampak hadir ayah Vina, Wasnadi, ibu Vina, Sukaesih dan kakak Vina, Marliana, Kamis 16 Mei 2024. ANTARA/Risky Syukur
Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.


Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

20 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang


Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

20 jam lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari


TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

22 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.


Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Keluarga Vina bertemu Hotman Paris dalam jumpa pers di salah satu mal di Jakarta Barat. Tampak hadir ayah Vina, Wasnadi, ibu Vina, Sukaesih dan kakak Vina, Marliana, Kamis 16 Mei 2024. ANTARA/Risky Syukur
Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.


Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

1 hari lalu

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat rilis kasus TPPO jaringan internasional di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 27 Juni 2023. Satgas TPPO Polri mengungkap 4 kasus TPPO jaringan internasional, diantaranya pengungkapan jaringan TPPO dengan modus mengirimkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Arab Saudi dan Jepang serta perdagangan anak di Sulawesi Tengah dan Bekasi dengan mendapat keuntungan mencapai Rp23 juta per orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.


Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

1 hari lalu

Personel Koramil 2213/Jampangkulon saat menangkap Rahmat, tersangka kasus anak bunuh ibu di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa 14 Mei 2024. ANTARA/Istmewa
Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.