Polisi Khawatir Teroris Beraksi Saat Lebaran

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian mencurigai rencana teroris untuk memanfaatkan momen lebaran untuk beraksi. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani, berdasarkan informasi dari Detasemen 88, peluang terjadinya aksi terorisme saat lebaran sangat besar. Di Jakarta, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menetapkan status siaga I pada tujuh hari sebelum dan sesudah lebaran. Meski pengamanan lebaran bersifat rutin, kata dia, kepolisian di seluruh Indonesia mendapat tambahan tugas mengawasi kejahatan berupa teror bom. "Saat ini di Jakarta tidak ada tanda-tanda mencurigakan," kata Firman di Jakarta, Senin (24/10), "namun, bukan tidak mungkin teroris singgah ke Jakarta setelah aksi terakhir di Bali.""Lokasi terakhir di Bali. Biasanya mereka balik ke daerah asal seperti Banten, Lampung, dan Sumatera. Itu rawan. Kami khawatir mereka singgah di Jakarta dan menaruh sesuatu," kata Firman seusai rapat pengamanan lebaran di Balaikota, Jakarta.Pengamanan lebaran tahun ini yang bertajuk Pengamanan Ketupat Jaya akan memfokuskan pada 18 tempat, antara lain stasiun Senen, Jatinegara, Tanah Abang, dan Gambir.Gubernur DKI Sutiyoso mengatakan, patroli akan dilakukan baik ke permukiman maupun tempat umum. Penjagaan fisik akan dilakukan di terminal-terminal, tempat ibadah, pelabuhan laut dan bandara dengan sasaran orang, benda, tempat tinggal, masjid, fasilitas umum, permukiman, dan berbagai kegiatan.Rapat dihadiri Gubernur DKI Sutiyoso, Pangdam Jaya Mayjen Agustadi Sasongko Purnomo, Panglima Armabar Laksda Tedjo Edhy Purdijatno, Panglima Komando Operasi AU-1 Marsda Mardjono, Kepala Staf Garnisun I/Ibukota Jakarta Brigjen Noer Muis, Kepala Biro Operasi Polda Kombes K. Udajana, Kepala Kejaksaan TInggi DKI Rusdi Taher, dan Kepala Pengadilan Tinggi DKI. Badriah