TEMPO.CO, Jakarta - Rukmila, 56 tahun, berusaha mencari sendiri keberadaan anaknya, Hayriantira, yang bekerja sebagai asisten pribadi Direktur PT XL Axiata. Rukmila mengaku sudah melaporkan kehilangan kontak dengan anaknya kepada polisi. "Awalnya, saya memang mengandalkan laporan ke polisi," katanya. Rukmila hilang kontak dengan anaknya sejak awal November 2014.
1. Diler Mobil
Naluri keibuannya menuntunnya untuk menanyakan ke diler Honda, tempat anaknya mengambil mobil. "Uang booking, saya yang bayar, Rp 5 juta," ucapnya. Bahkan warna perak mobil itu pun Rukmila yang memilih. "Saya telepon Niko, sales mobilnya," ujar Rukmila. Setelah dihubungkan ke Rita, bagian dalam di diler tersebut, Rukmila mendapatkan kabar bahwa BPKP mobil itu langsung diambil anaknya. "Mobil itu memang langsung dibayar cash oleh Rian," ucapnya.
Baca juga:
Hayriantira XL Dibunuh: Barang-barang Ini Masih Misterius
Asisten Bos XL Dibunuh: 4 Kejanggalan Pengakuan Andi Wayudi
Dengan jantung berdebar-debar, Rukmila mendatangi diler untuk melihat siapa yang sebenarnya mengambilnya. Ia pun tahu jika yang mengambil mobil itu adalah Andi Wahyudi melalui surat kuasa yang ditandatangani Rian. "Saat itu saya masih berharap tanda tangan itu asli," tuturnya. Rukmila mendatangi diler tersebut pada 13 April 2015. Setelah memfoto semua dokumen, foto-foto itu langsung diserahkan ke polisi.
2. Rumah Andi Wahyudi
Rukmila menemukan alamat Andi dan menemukan mobil anaknya ada di garasi rumah Andi di Kompleks Departemen Kesehatan. "Saya lihat dari lubang kecil di pintu pagarnya, ternyata benar ada mobil yang pelat nomornya sama dengan mobil anak saya," kata Rukmila.
Sambil gemetar, Rukmila menghadang jalan keluar dengan mobil yang dikendarainya. "Saya gemetar saat itu. Tapi entah kenapa, saya begitu berani," ucapnya. Rem tangan pun diangkatnya, sehingga mobil tidak bisa bergerak ke mana pun.
Andi, yang akan berangkat ke tempat kerja, terkaget-kaget melihat kedatangan ibu Rian. Ia bahkan berdiri menghalangi nomor polisi mobil saat Rukmila hendak memfotonya. Akhirnya, mobil itu dan Andi pun diamankan. "Setelah polisi mendapatkan kepastian surat kuasa itu palsu, baru Andi ditahan," ujar Rukmila.
3. Penjara
Rukmila mendatangi penjara dan memberikan surat pernyataan bahwa dia tidak akan menuntut apa pun. "Saya sudah pasrah, dengan kondisi anak saya sepahit apa pun," tuturnya. Akhirnya, Andi mengaku telah membunuh asisten bos XL itu.
IVANSYAH | NINIS
Baca juga:
SBY Ingatkan Presiden Jokowi Soal yang Penting Ini
Napi Terorisme Masuk WC Bareng Wanita, Lalu Lapas Ini Ricuh