TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan setelah Asian Games berakhir Wisma Atlet akan berubah menjadi Rumah Susun (Rusun). Rusun itu menurut Ahok, akan diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke atas.
Menurut Ahok, perubahan fungsi itu tidak perlu dipermasahkan. Surat tanah Wisma Atlet dari Sekretariat Negara mencantumkan peruntukkan tanah tersebut sebagai Rusun. Lahan tersebut dialihfungsikan sementara untuk menampung 14 ribu atlet yang akan bertanding di Asian Games 2018.
Rusun untuk kelas menengah ke atas ini akan dilengkapi dengan pendingin ruangan, gas, dan perabotan rumah tangga. Fasilitas tersebut dihargai sekitar 100 ribu hingga 150 per hari. Target pemasaran Rusun ini adalah orang yang bekerja di Jakarta namun tidak mampu membeli rumah di Jakarta. Langkah ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengurangi jumlah mobil yang masuk ke Jakarta dari luar kota setiap harinya.
Rusun untuk kelas menengah ke atas rencananya akan dibangun di Kemayoran, Pasar Rumput, Pasar Minggu, Tanah Abang, dan Grogol. "Jadi nanti semua di pusat kota kita akan bangun banyak rusun seperti ini," katanya.
Lahan di Kemayoran dapat menampung sekitar 7200 unit. Di Pasar Rumput akan dibangun sekitar 2300 dan di Pasar Minggu akan dibangun 2300 hingga 2500 unit. Sementara di Blok G Tanah Abang hanya akan ada ratusan unit.
Menurut Ahok, pembangunan Rusun merupakan teknik mengembalikan orang kota yang bekerja di kota namun harus tersingkir keluar karena biaya rumah yang mahal. "Untuk itu kita ajak kembali lagi sehingga ini akan menghemat biaya hidup dan waktu mereka," kata Ahok. Ia menetapkan target tahun 2017 untuk proyek ini.
VINDRY FLORENTIN