Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah DKI Jakarta berencana mengembangkan lapangan terbang di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu dari 950 meter menjadi 1400 meter. Dengan langkah itu, pesawat berbadan besar semisal Fokker 28 dapat melakukan pendaratan. "Wilayah cakupan rute penerbangan lebih meningkat sehingga pengembangan wisata semakin meluas," kata Bupati Kepulauan Seribu Djoko Ramadhan, seusai menunjukkandraft rencana ke Gubernur DKI, di Balai Kota, Rabu (7/12).Saat ini kondisi lapangan terbang di sana, kata Djoko, relatif tidak berfungsi. Sebab hanya pesawat jenis Cassa 212 yang bisa mendarat. Sedangkan transportasi laut yang menjadi andalan hanya bisa beroperasi pada siang hari. Akibatnya, resor-resor seperti hidup segan mati tak mau. Dalam rangka pengembangan bandara itu, Djoko menerangkan, pada tahun ini pihaknya telah melakukan uji analisis dampak lingkungan dan design engineering. Pada 2006, rencananya akan dilakukan peluncuran rencana itukepada investor swasta. "Kalau sudah ada investor, pembangunan fisik langsung dimulai," ujarnya. Dia mengharapkan pada akhir tahun 2007 pengembangan lapangan terbang itu sudah selesai. Biaya rencana pengembangan yang diperkirakan sebesar Rp 35 miliar tidakakan diambilkan dari Anggaran Pendapaatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. "Saya akan rangkul investor swasta," jelasnya. Para investor swasta diharapkan membentuk konsorsium yang tidak hanya ditujukan untuk kepentingan pembangunan saja, tetapi juga, kata Djoko, untuk pengoperasian sertapengelolaan bandara, termasuk pengembangan sejumlah resor. Menurut dia, hingga kini sudah ada empat investor yang berminat yaitu dari Saudi Arabia, Malaysia, dan sisanya dari dalam negeri. Harun Mahbub
Iklan
