Antonius mengatakan perampok mengancam tiga pegawai Didin Jaenudin, 27 tahun, Fachri Ramadan, 19 tahun, Andrea Boy Nicha, 18 tahun. "Setelah ambil semua barang, mereka disuruh jongkok. Kok ya nurut saja, sama sekali tak ada perlawanan atau tindakan apapun untuk meminta tolong," tuturnya. Ia juga menyesalkan pengelola minimarket yang tak menyediakan silent alarm.
Idealnya, kata Antonius, setiap minimarket 24 jam melengkapi diri dengan petugas keamanan terlatih dan silent alarm yang terkoneksi dengan kantor polisi terdekat. "Kalau hanya mengandalkan patroli lewat, ya susah. Masak petugas kita hanya menjaga satu tempat saja, bukan patroli namanya," kata dia.
Baca juga:
Gaya Kades Salim Kancil: Rumah Mewah hingga Pajero Sport
7 Kebiasaan Wanita yang Berdampak Buruk pada Kesehatan
Penjahat yang profesional, menurut dia, selalu memperhitungkan kondisi sekitar dengan baik termasuk dapat memantau jam-jam sepi yang tak terdeteksi patroli.
Sayangnya, kata Antonius, banyak pengusaha yang membandel dan menyepelekan silent alarm. Antonius berharap ke depannya para pemilik minimarket minimal melatih para penjaga toko jika berada dalam situasi semacam itu.
"Sebab kelihatan sekali dari CCTV para karyawan yang jumlahnya tiga nggak berdaya lawan satu orang, bahkan setelah kejadian, ada satu orang yang hanya duduk saja, tidak segera mencari bantuan," tuturnya.
DINI PRAMITA