TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menduga pembunuh Putri Nur Fauziyah adalah seorang pedofil. Bocah 9 tahun ini jasadnya ditemukan di dalam sebuah kardus di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat, 1 Oktober 2015.
"Dari hasil otopsi ditemukan bekas persetubuhan pada korban. Jika terjadi persetubuhan, kami lebih mengarah pada pedofil," ujar Tito di Polda Metro Jaya, Rabu, 7 Oktober 2015. (Baca juga: 5 Misteri dalam Kasus Bocah yang Dibunuh dalam Kardus)
Tito menuturkan, bekas persetubuhan ini diikuti dengan bekas-bekas kekerasan pada korban. "Kami tahu ada kekerasan karena ada perdarahan pada korban," katanya.
Tito menambahkan, kemungkinan pelaku adalah seorang yang dikenal korban. Sebab, Putri dijemput di sekolah, yang merupakan daerah ramai. "Jadi korban kemungkinan ikut dengan sukarela bersama pelaku. Bila dengan sukarela, bisa jadi dia sudah kenal dengan pelaku itu," tutur Tito. (Baca: Kasus Bocah dalam Kardus, Ini Ciri-ciri Pria Penjemput Putri)
Menurut dia, anggapan ini menepis dugaan Putri sempat diculik. "Kalau diculik dengan kekerasan hampir tidak mungkin, karena di sana pasti akan ada keributan," ucapnya.
Hingga saat ini, kata Tito, polisi belum memiliki hasil tes DNA terhadap tubuh korban, dan juga dari beberapa saksi yang dipanggil. Namun, menurut Tito, hal tersebut tak mempengaruhi dugaan awal polisi ihwal pelaku adalah pedofil. "Tinggal mempersempit sambil menunggu hasil tes DNA. Tinggal mencari siapa saja yang dekat dengan korban dan memiliki kecenderungan pedofil," kata Tito.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan hingga saat ini polisi masih memeriksa para saksi. Polisi belum menetapkan siapa pun sebagai tersangka. Para saksi juga tak ada yang ditahan. "Begitu selesai memberikan keterangan, mereka langsung kami kembalikan," ujarnya.
EGI ADYATAMA
Simak juga:
Di Film The Wedding & Bebek Betutu, Ridwan Kamil tak Dibayar
Jomblo? Ini Lima Biro Jodoh yang Paling Hip di Indonesia