Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pisau Sayur Pencabut Nyawa Ibu dan Anak di Cakung  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Rumah ibu dan anak yang dibunuh di Cakung, Jakarta Timur, 11 Oktober 2015. TEMPO/Avit Hidayat
Rumah ibu dan anak yang dibunuh di Cakung, Jakarta Timur, 11 Oktober 2015. TEMPO/Avit Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, membeberkan kronologi pembunuhan Dayu Priambarita, 45 tahun, dan anak bungsunya, Yoel Immanuel, 5 tahun, yang diduga dibunuh tersangka Heri K. "Setelah ditangkap kemarin, yang bersangkutan menjelaskan secara detail bagaimana kronologi kejadiannya," ujar Krishna dalam konferensi persnya yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat, 16 Oktober 2015.

Krishna menceritakan, dua hari sebelum beraksi, Heri mengobservasi lingkungan di Perumahan Aneka Elok, Cakung, Jakarta Timur. Pada 6 Oktober 2015 sekitar pukul 10.00, Heri berjalan kaki ke perumahan yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya untuk mencari sasaran rumah kosong untuk dicuri. Begitu juga di hari berikutnya, tepatnya pada 7 Oktober 2015. "Dia membuat gambar, rumah mana saja yang biasanya kosong. Dia menemukan hanya rumah korban yang terlihat sepi," ujar Krishna.

Karena Heri yakin bahwa rumah korban dapat dijadikan sasaran pencurian, keesokan harinya, 8 Oktober 2015, Heri kembali melintasi rumah korban yang lagi-lagi terlihat sepi. "Saat itu pintu gerbang tertutup tetapi pintu dalam terbuka, habis azan katanya, sekitar pukul 12.30," ujar Krishna. Heri pun membuka slot pintu gerbang dan masuk dengan niat mencari barang-barang elektronik yang bisa dia ambil.

Setelah masuk ke dalam rumah, Heri khawatir terhadap seseorang yang berada di dalam rumah tersebut. Tersangka pun kemudian mengambil pisau di dapur. "Pisau sayur, Pak," ujar Heri dalam video penyidikan yang ditunjukkan oleh Krishna. Saat akan mencari barang-barang berharga di kamar korban, Dayu memergoki Heri. "Si korban berteriak 'maling, maling'," ujar Krishna menirukan penjelasan dari tersangka.

Baca juga:
Liverpool Beruntung, Ini Bukti Klopp Pesulap Hebat
Geger Freeport, Inilah 5  Tanda yang Mencurigakan

Karena Dayu masuk ke dalam kamar, tersangka pun langsung mengejar korban dan langsung menusuk punggung Dayu. Dalam video penyidikan yang dipaparkan dalam konferensi pers itu, Krishna bertanya, "Kok ada beberapa tusukan?" Tersangka pun menjawab, "Dia ngelawan, jadi saya tambahin." Berdasarkan otopsi, saat ditemukan, Dayu tewas dengan luka terbuka pada leher kiri, dagu kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bagian bawah ketiak kanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah membunuh Dayu, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki, yang ternyata Yoel, meneriaki Heri. "Jangan, Om, jangan.." ujar Heri menirukan teriakan Yoel. Heri pun segera menghampiri Yoel dan menusuk leher korban. Saat Heri berjalan keluar dari kamar korban, dia melihat ada sebuah telepon seluler merek HTC dalam kondisi di-charge. "Tersangka pun mengambil handphone itu," ucap Krishna.

Setelah mengambil ponsel dan keluar kamar Dayu, Heri mencuci pisau yang dipakai menusuk korban. Ia juga mencuci kaki serta tangannya. Heri mengambil sepotong baju untuk melapisi bajunya lalu pergi ke rumah orang tuanya. Di sana dia mencuci baju serta celana yang dipakai saat membunuh. "Dua hari kemudian, 10 Oktober 2015, barang bukti pisau, celana, dan baju dibuang ke laut di Marunda, Jakarta Utara," ujar Krishna.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

PARTAI NASDEM TERKOYAK

Suap Gatot Mengoyak NasDem, Apa Peran Surya Paloh?
NASDEM TERKOYAK: Patrice Rio Capella Akui Terima Rp 200 Juta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

7 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

9 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

19 jam lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

20 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.