TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak akan mencegah angkutan Metro Mini menggelar mogok massal, Senin esok. “Kalau mau mogok, silakan mogok, daripada bikin mogok waktu bunuh orang,” katanya saat acara pertandingan futsal Piala Gubernur di Kuningan, Jakarta, Minggu, 20 Desember 2015.
Ahok tidak ambil pusing bila warga telantar akibat mogoknya Metro Mini. Menurut dia, hal itu lebih baik ketimbang ada lagi korban jiwa akibat Metro Mini. "Biarin aja daripada ada yang meninggal. Kami akan tambah bus aja," ucapnya.
Selain itu, pekan depan sekolah libur sehingga tidak akan terpengaruh oleh mogoknya Metro Mini. "Liburan sekolah, mau libur akhir tahun, lu mogok aja sana kayak alien," tuturnya.
Ahok menuturkan, sejak dua tahun lalu, ia kerap menawari Metro Mini bergabung dengan Transjakarta. Ahok menawarkan gaji dua kali lipat upah minimum provinsi bagi sopirnya. Pembayaran juga dilakukan dengan perhitungan rupiah per kilometer. "Supaya tidak kebut-kebutan kejar penumpang," ucapnya.
Kata Ahok, hanya bus Kopaja yang mau menerima usul pemerintah. Karena itu, bila Metro Mini belum jelas kepemilikan perusahaannya, ia menyarankan untuk bergabung dengan Kopaja. "Kalau PT tidak jelas, numpang aja ke Kopaja," ujarnya.
Ahok juga mengatakan pekan depan sebanyak 350 unit Kopaja akan terintegrasi dengan Transjakarta.
Sopir Metro Mini berencana melakukan aksi mogok massal dalam rangka memprotes Dinas Perhubungan yang mengandangkan banyak armadanya karena dianggap tidak layak beroperasi.
AHMAD FAIZ