Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Ahli Jessica Berulah di Pengadilan  

Editor

Sugiharto

image-gnews
Seorang saksi bernama Cindy didatangkan dalam rekonstruksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin oleh tersangka Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 7 Februari 2016. Dok. Polda Metro Jaya
Seorang saksi bernama Cindy didatangkan dalam rekonstruksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin oleh tersangka Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 7 Februari 2016. Dok. Polda Metro Jaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu saksi ahli yang dibawa tim pengacara Jessica Kumala Wongso menyedot perhatian pengunjung di sidang praperadilan ketiga. Saksi ahli itu, Arbijoto, adalah mantan hakim agung.

Selagi diperiksa majelis hakim di Ruang Kartika 1, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 25 Februari 2016 itu, Arbijoto kerap memberi komentar unik. Tim hukum Kepolisian Sektor Tanah Abang juga kerap mendapatkan jawaban menarik. Praperadilan ini akan memutuskan sah-tidaknya penetapan tersangka dan penahanan Jessica dalam kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

"Anda kalau bertanya jangan diulang-ulang lah, Anda sekolah atau tidak ini?" kata Arbijoto saat diminta mengulangi kesaksian oleh tim hukum Polsek Tanah Abang.

Arbijoto, hakim agung periode 1998-2006, bahkan mengatakan ingin tidur dulu dalam sidang tersebut karena merasa bosan menunggu pertanyaan tim polisi. "Saya tidur dulu deh, nanti kalau Anda mau tanya baru bangunkan saya."

BacaJessica Wongso Resmi Jadi Tersangka Kematian Mirna

Pria dengan kemeja berwarna biru dongker tersebut melangkah keluar dari ruang sidang setelah tugasnya sebagai saksi selesai. Ketika dirubungi wartawan, dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti itu menjawab santai. "Saya enggak kuat berdiri, nih. Duduk dulu ya, di sana," ujarnya lalu duduk di lantai marmer di lobi pengadilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arbijoto menjelaskan, dia bertugas memberi keterangan seputar mekanisme hukum pengusutan dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin di kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada awal Januari lalu. Dalam kasus itu, Jessica ditetapkan sebagai tersangka dan kini mendekam di rumah tahanan Polda Metro Jaya. "Yang harus ditanyakan kepada saya haruslah tentang, apakah penahan Jessica sah atau tidak, itu kan yang dibahas di praperadilan ini," ujar alumnus Universitas Trisakti ini.

BacaBerita Terkini Jessica Kumala Wongso

Menurut dia, penangkapan Jessica beberapa waktu lalu sah hanya jika polisi memiliki sedikitnya dua alat bukti. "Masalah alat bukti cukup atau tidak hakim yang menilai. Kalian (wartawan) juga mengikuti kasusnya." Dan untuk menetapkan Jessica sebagai tersangka, polisi harus punya bukti empiris yang tertangkap panca indra. "Rekaman CCTV termasuk atau tidak? Ya, harus secara indrawi terlihat bahwa pelaku memasukkan racun ke kopi yang meninggal (Mirna). Nah, terlihat tidak?" kata Arbijoto.

Adapun saksi ahli lain dari pihak Jessica enggan berkomentar banyak kepada wartawan. Saksi ahli kedua itu Abdul Wahid Oscar, mantan hakim tinggi pengawas di Mahkamah Agung. Keluar dari Ruang Sidang Kartika 1, Oscar berjalan melewati hadangan wartawan.

YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

15 jam lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.


Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

20 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.


6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

21 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

22 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.


Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang


Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper


Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.


Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

2 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.