TEMPO.CO, Bekasi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat sedikitnya lima kecamatan di wilayah setempat mengalami kebanjiran akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Jumat dinihari, 26 Februari 2016. Akibatnya, ribuan orang sempat diungsikan karena air yang menggenang cukup tinggi.
“Ribuan orang yang sempat diungsikan berasal dari lima kecamatan yang terkena banjir,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Sahat Banjar Nahor, Jumat, 26 Februari 2016. Lima kecamatan itu meliputi Cikarang Utara, Cikarang Barat, Cibitung, Tambun, dan Babelan. Titik terparah berada di Desa Wanajaya dan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung.
Sahat menjelaskan, penduduk yang diungsikan mayoritas anak-anak, ibu hamil, dan yang lanjut usia. Adapun banjir terjadi karena letak permukiman warga cukup rendah dan dibangun di bekas rawa dan area persawahan. “Air hujan mulai menggenang sejak pukul 01.00," ucapnya.
Bahkan sebagian sudah masuk ke rumah dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa, seperti di Perumahan Vila Mutiara Jaya 3, Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung. Pihaknya menerjunkan perahu karet, dan sejumlah personel dibantu aparat kepolisian mengevakuasi warga yang ingin mengungsi. "Siang sudah mulai surut, dan warga kembali ke rumah masing-masing."
Selain permukiman, kata Sahat, air juga menggenangi jalur pantai utara di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Cikarang Barat, dan Jalan Sultan Hasanudin, Kecamatan Tambun, dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter. Banjir di dua titik tersebut diakibatkan buruknya saluran air sehingga air tak segera mengalir. Hingga Jumat petang, banjir tak kunjung surut. "Banjir di jalan protokol menyebabkan kemacetan arus lalu lintas," katanya.
Akibat banjir itu, petugas Kepolisian Resor Kota Bekasi kewalahan mengatur arus lalu lintas dari dua arah. Sebab, pengendara yang melintas otomatis melambatkan kendaraannya. Bahkan tak sedikit sepeda motor mogok akibat mesin terendam air. "Ekor kemacetan sekitar 5 kilometer," tutur Ajun Inspektur Satu Misran.
ADI WARSONO